Tipe-tipe Pranata Sosial
Menurut J.O. Hertzler, pranata sosial adalah suatu konsep yang kompleks dan sikap-sikap yang berhubungan antara manusia tertentu yang tidak dapat dihindari, yang muncul karena dipenuhinya tujuan-tujuan sosial yang penting.
Terdapat beberapa tipe pranata sosial. Gillin dan Gillin mengelompokkan pranata sosial berdasarkan perkembangannya, penyebarannya, sistem nilai yang diterima oleh masyarakat, dan fungsinya.
Berikut tipe-tipe pranata sosial menurut Gillin dan Gillin.
Berdasarkan perkembangannya
Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dibedakan menjadi:
- Crescive institution: pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Misalnya, pranata perkawinan, hak milik, dan agama.
- Enacted institution: pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk mendapatkan tujuan tertentu. Misalnya, pranata pendidikan dan perdagangan.
Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat
Berdasarkan orientasi nilainya, pranata sosial digolongkan menjadi:
- Basic institution: pranata sosial yang bersifat dasar atau utama dan harus ada dalam setiap kehidupan masyarakat karena bernilai sangat pokok bagi kelangsungan hidup. Misalnya, keluarga, sekolah dan negara.
- Subsidiary institutions adalah pranata yang nilai-nilainya dianggap kurang penting dan tidak memengaruhi kelangsungan hidup. Misalnya, tempat rekreasi dan hiburan.
Berdasarkan penerimaan masyarakat
Dari segi penerimaan masyarakat, pranata sosial dibagi menjadi:
- Approved atau sanctioned institution: pranata sosial yang diterima oleh masyarakat. Misalnya, perkawinan, sekolah dan perusahaan dagang.
- Unsanctioned institution: pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat. Misalnya, kumpul kebo, kelompok pemeras, penjahat, perampok, dan lain-lain.
Berdasarkan faktor penyebarannya
Berdasarkan faktor penyebarannya, terdapat dua macam pranata sosial, yakni:
Berdasarkan fungsinya
Dari segi fungsinya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi:
- Operative institution: pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, pranata industri.
- Regulative institution: pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan di dalam masyarakat. Misalnya, pranata hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan.
Referensi:
- Ponirin dan Lukitaningsih. 2019. Sosiologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
- Purwaningsih, S. 2010. Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat. Semarang: Alprin.