Ia menjelaskan, surpres tersebut belum sampai di DPR pada Rabu (23/11/2022) sore, meski pada pagi harinya pihak istana menyatakan akan mengirimkannya hari itu juga.
Indra mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Sekretariat Negara (Setneg) bahwa surpres akan dikirimkan pada 28 November 2022, setelah Puan pulang dari Kamboja.
"Betul (surpres belum sampai DPR). Sekretariat Jenderal DPR sudah berkomunikasi dengan Sekretariat Negara bahwa surat tersebut akan disampaikan oleh Mensesneg kepada Ketua DPR, direncanakan, dijadwalkan pada Senin 28 November," kata Indra kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut, Indra menilai bahwa mundurnya jadwal pengiriman Surpres ke DPR sudah sesuai aturan yang ada.
Dia menegaskan, hal tersebut tidak mengganggu jalannya proses atau mekanisme pergantian Panglima TNI di DPR.
"Nanti secara teknis akan diatur lanjutan dari usulan surat tersebut," tambahnya.
Ia menjelaskan mekanisme proses pergantian Panglima TNI di DPR, mulai dari Surpres nama calon Panglima dikirimkan.
Pertama, setelah diterima, akan diatur alat kelengkapan dewan (AKD) yang akan menjalankan fit and proper test terhadap calon Panglima TNI.
Penentuan AKD sebagai pelaksana fit and proper test didapatkan setelah pimpinan DPR dan Badan Musyawarah (Bamus) DPR menggelar rapat.
Setelah ditentukan, AKD terpilih bisa langsung menjalankan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI.
"Dan saya kira berdasarkan kajian yang ada, hal tersebut tidak menyalahi ketentuan yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, surpres Panglima TNI akan dikirimkan ke DPR pada Rabu (23/11/2022). Menurutnya, pengiriman ini mempertimbangkan masa reses DPR yang akan dimulai dalam waktu dekat.
"Surpres penggantian panglima TNI itu kita kan reses dalam beberapa waktu ke depan akan reses di DPR, kita sudah menghitung. Pada hari ini kita akan dikirim kepada DPR surpres-nya. Jamnya belum," jelas Pratikno di Istana Negara pada Rabu pagi.
Namun, hingga Rabu sore, tak terlihat pihak Istana mendatangi gedung DPR untuk menyerahkan Surpres.
Pada umumnya, Surpres akan diantar pihak istana oleh Menteri Sekretaris Negara ke DPR dan diterima oleh Ketua DPR beserta pimpinan.
Indra Iskandar pada Rabu sore mengonfirmasi tidak jadinya pengiriman Surpres tersebut.
Indra menyampaikan, surpres tersebut harus diterima secara resmi oleh Puan Maharani.
Akan tetapi, Puan sedang berada di luar negeri.
"Karena Ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parleman ASEAN atau AIPA (43th General Assembly of ASEAN Interparliamentary) di Kamboja," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/24/17215921/setjen-dpr-tepis-dugaan-surpres-panglima-tni-dikembalikan-ke-istana-gara