CIANJUR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjelaskan kendala dalam melakukan evakuasi korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Presiden juga mengungkapkan adanya kesulitan dalam mendistribusikan logistik untuk korban gempa tersebut.
Kendala yang dihadapi adalah banyaknya jumlah titik evakuasi dan kondisi medan yang sulit ditempuh.
"Karena titiknya banyak sekali, kenapa hari Selasa pagi saya sampaikan gunakan heli kalau diperlukan, karena titiknya terlalu banyak, medannya juga naik turun gunung," ujar Jokowi usai mengunjungi pasien korban gempa di RSUD Sayang, Cianjur, Kamis (25/11/2022).
"Yang juga tidak mudah dan evakuasi tadi yang ada 39 yang belum ditemukan tadi juga saya perintahkan untuk dimulai sebelum datangnya hujan, moga-moga nanti semua bisa tertangani kemudian kita bisa konsentrasi ke rehabilitasi kembali karena ini kelihatannya gempanya juga sudah mereda," lanjutnya.
Jokowi mengatakan, sejumlah pelaksanaan evakuasi juga masih tertunda karena kondisi tanah yang mudah longsor, terlebih jika tiba-tiba turun hujan.
"Tadi juga kenapa enggak mulai-mulai karena berhitung tanahnya gampang longsor, kalau darurat hujan juga bahaya tapi tetap saya sampaikan dimulai," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara pun mengungkapkan, hingga saat ini pengungsi terdampak Gempa Cianjur yang dirawat di RSUD Sayang tinggal 24 orang.
Jumlah yang masih dirawat ini tercatat jauh berkurang dari jumlah sebelumnya yakni sebanyak 741 pasien.
"Sudah sebagian dipulangkan, sebagian dirujuk ke Bandung maupun Jakarta bagi kasus-kasus berat. Saya melihat penanganan di sini baik, yang berat dirujuk itu juga baik kemudian yang sudah sembuh juga sudah diperbolehkan pulang," jelasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/24/13285471/jokowi-ungkap-kendala-evakuasi-korban-gempa-cianjur