Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, satu orang korban selamat merupakan bocah bernama Azka. Dia ditemukan masih hidup ketika sang nenek yang berada di sebelahnya, tewas.
Adapun Azka sudah terjebak sejak gempa bumi memporak-porandakan Cianjur, Senin (21/11/2022) siang.
"(Hari) ini menemukan empat, tiga meninggal dunia di Cugenang, satu selamat atas nama Azka, laki-laki umur enam tahun ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia," kata Suharyanto dalam konferensi pers secara daring, Rabu.
Suharyanto mengungkapkan, keempat korban itu ditemukan ketika pemerintah menerbitkan 6.000 personil lapangan yang terdiri dari Tim SAR, BNPB, BPBD, TNI, Polri, hingga relawan.
Kendati begitu, masih ada 40 orang yang statusnya hilang. Rinciannya, sebanyak 39 orang hilang berasal dari Kecamatan Cugenang, dan 1 orang dari Kecamatan Warung Kondang.
"Kekuatan yang diturunkan sampai 6.000 personel. Kemudian, yang hilang, tadi kami sudah kumpulkan semua kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, danramil, ini ternyata yang hilang ini yang terdata sampai sore ini 40 orang," ungkap Suharyanto.
Sementara itu, korban tewas mencapai 271 orang, dan korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.
Kemudian, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan. Rumah rusak itu terdiri dari rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
Tak hanya itu, ada sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan.
Tercatat, sebanyak 15 kecamatan terdampak gempa, bertambah 3 kecamatan dari hari sebelumnya.
"Kecamatan yang terdampak bertambah daripada kemarin sore, sekarang ada 15 kecamatan. Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi," jelas Suharyanto.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/23/18430131/empat-korban-gempa-yang-hilang-ditemukan-setelah-2-hari-1-orang-selamat