Ia menegaskan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas dalam bencana tersebut.
"Atas nama DPR dan pribadi, saya menyampaikan dukacita mendalam untuk para korban meninggal akibat gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur dan sekitarnya,” kata Puan dalam keterangannya, Senin.
Puan meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan stakeholder terkait dan para relawan dalam mempercepat evakuasi korban.
Ia juga mengingatkan agar korban luka-luka segera mendapat penanganan medis.
Sebab, banyak pasien korban gempa terpaksa menjalani perawatan di halaman RSUD Cianjur akibat IGD tak mampu menampung pasien karena korban terus berdatangan dari berbagai daerah.
“Segera bangun rumah sakit darurat, dan perbanyak bantuan tenaga medis untuk membantu korban gempa di Cianjur. Prioritaskan keselamatan warga. Korban luka harus segera ditangani, apalagi tidak sedikit anak-anak yang menjadi korban,” ujar Puan.
Ketua DPP PDI-P ini mendorong adanya kerja sama lintas kementerian dan lembaga dalam mempermudah penanganan darurat rencana.
Diketahui, sebanyak tujuh kecamatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut.
“Upayakan bantuan cepat diberikan, termasuk untuk daerah yang terisolir akibat gempa. Logistik dan kebutuhan medis harus cepat sampai,” ungkap Puan.
Puan juga mengingatkan agar lokasi penampungan atau pengungsian korban memerhatikan kenyamanan dan keamanan warga.
“Termasuk pasokan listrik dan air. Kemudian selimut, dan alas tidur bagi warga khususnya korban anak, lansia, ibu hamil dan ibu menyusui,” kata mantan Menko PMK itu.
"Pukul 18.27 WIB melalui Pusdalops BNPB 56 korban meninggal dunia, 23 korban masih tertimbun reruntuhan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNBP, Abdul Muhari, Senin.
Kemudian, tercatat ada 1.773 unit rumah rusak. Sementara itu, sebanyak 3.895 orang mengungsi di Kabupaten Cianjur.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/21/19530471/puan-maharani-minta-pemerintah-cepat-tangani-korban-gempa-cianjur-bangun-rs