Hal itu disampaikan Doli ketika ditanya soal survei SMRC yang menunjukkan bahwa suara Golkar bakal meningkat signifikan jika mengusung Ganjar Pranowo.
"Ya, sampai sejauh ini kalau Golkar, tidak ada perubahan keputusan. Kalau ditanya, Golkar calon presidennya, ya Pak Airlangga Hartarto," kata Doli ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).
Ketua Komisi II DPR itu kemudian menyoroti kerja lembaga-lembaga survei yang merekam data penilaian masyarakat terhadap tokoh capres.
Doli mengapresiasi hasil-hasil survei yang ada. Ia mengatakan, hasil survei dapat digunakan sebagai pembanding untuk menentukan pencapresan.
"Nah, jadi artinya kan sekali lagi saya katakan bahwa kita berterima kasih pada teman-teman lembaga survei. Itu jadi second opinion buat kita untuk mengatur strategi yang lebih tepat lagi, kalau memang kita anggap itu sebagai sesuatu yang baru gitu," ujarnya.
Kendati demikian, Doli menyampaikan bahwa setiap survei pasti memiliki hasil yang berbeda.
Misalnya, ia membandingkan survei SMRC dengan survei Voxpol Center yang dirilis hari ini.
Sebelumnya, survei SMRC menyebut suara Golkar tidak naik signifikan jika mencalonkan Airlangga. Tetapi, survei Voxpol Center mendapatkan hasil berbeda.
"Tadi kalau kita lihat misalnya, kalau preferensi masyarakat Golkar pemilih terbesarnya, masih memilih Pak Airlangga 42 koma sekian persen," kata Doli.
Sebelumnya diberitakan, elektabilitas Partai Golkar diperkirakan naik apabila mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diketahui berdasarkan survei eksperimental yang dilakukan SMRC terhadap 267 responden pada 3-9 Oktober yang lalu.
Berdasarkan survei, elektabilitas elektabilitas Golkar mencapai 11 persen dan berada di urutan ketiga jika pemilu legislatif dilaksanakan pada saat survei dilakukan.
Sementara PDI-P berada di peringkat pertama dengan 25 persen. Disusul Gerindra dengan 15 persen.
“Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi ke Golkar,” kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (17/11/2022).
Di sisi lain, angka elektoral Golkar tidak akan mengalami kenaikan signifikan jika mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres.
Airlangga hanya memberi dampak kenaikan sebanyak 2 persen, sehingga elektabilitas Partai Golkar menjadi 13 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/20163991/ganjar-disebut-bisa-dongkrak-suara-golkar-tak-ada-perubahan-capres-tetap