JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum korban tragedi Kanjuruhan Andi Irfan mengatakan, kunjungan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani ke Itaewon, Korea Selatan, menjadi alasan kuat korban Kanjuruhan datang ke Jakarta.
Korban melihat apa yang dilakukan Puan dan Mega sebagai representatif pejabat negara yang memilih melupakan Kanjuruhan.
"Dari sini semua berasal, koordinator merasa pejabat-pejabat kita itu orang-orang yang tidak punya hati, itu yang membuat teman-teman datang ke Jakarta," kata Andi saat ditemui di kantor Komnas HAM, Kamis (17/11/2022).
"Ketika banyak orang mengabaikan tentang harapan untuk mendapatkan keadilan," sambung dia.
Andi mengatakan, apa yang dilakukan korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk menjemput keadilan di Jakarta.
Dia juga menyampaikan, apa yang dilakukan Megawati dan Puan melukai perasaan korban tragedi Kanjuruhan.
"Semua orang tahu bahwa tindakan Bu Mega sama putri tercintanya itu (Puan) mencederai perasaan korban Kanjuruhan," kata dia.
Diketahui bahwa rombongan korban dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan tibai di Jakarta Kamis (17/11/2022).
Mereka menyambangi beberapa instansi termasuk Komnas HAM untuk menuntaskan masalah yang terjadi akibat tembakan gas air mata aparat kepolisian di Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Adapun unggahan terkait kunjungan Megawati dan Puan ke tragedi Itaewon viral di media sosial setelah Puan mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan dia meletakkan bunga tanda belasungkawa.
Dikutip dari Antara, Puan Maharani dan Megawati didampingi Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto saat mengunjungi lokasi tragedi Itaewon.
"Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi," tulis Puan pada buku tamu yang tersedia di memorial Tragedi Itaewon.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/18/10270031/mega-puan-pilih-kunjungi-itaewon-pengacara-sebut-jadi-alasan-korban