Uji terbang dilaksanakan di pabrik Lockheed Martin menuju Alabama, Amerika Serikat, Rabu (9/11/2022).
“Enam penerbang dari Skuadron Udara 31 dikirimkan TNI AU ke Lockheed Martin untuk melaksanakan pendidikan transisi dan akan menjadi instruktur C-130J-30 Super Hercules yang akan mendidik penerbang-penerbang baru C-130J-30 di Indonesia,” tulis akun instagram TNI Angkatan Udara @militer.udara.
Kompas.com telah mendapat izin mengutip unggahan tersebut dari Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah, Senin (14/11/2022).
Keenam penerbang tersebut adalah Kolonel Penerbang (Pnb) Anjor Manik yang merupakan Komandan Skuadron Udara 31, Letnan Kolonel Pnb Alfonsus, dan Mayor Pnb Chandra.
Kemudian, Mayor Pnb Ulung, Mayor Pnb Galuh, Mayor Pnb Aleg, serta seorang resident project officer Mayor Tek Fauzan.
Uji terbang dilaksanakan dengan penerbangan dari Lockheed Martin menuju Alabama dengan pola terbang area high altitude yang melatihkan exercise go around dan touch and go.
Dari Alabama mereka akan kembali ke Lockheed Martin dengan pola terbang low altitude yang dilanjutkan touch and go di Lockheed Martin.
Uji terbang pesawat C-130J-30 Super Hercules merupakan bagian dari program pengadaan pesawat angkut pabrikan Lockheed Martin itu.
Pesawat dengan tail number A-1339 ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada Februari 2023.
Nantinya, pesawat ini akan mengisi kekuatan Skuadrk Udara 31, Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Saat itu, ia mengatakan, dengan diperolehnya pesawat dengan mesin teknologi dan sistem avionik yang modern merupakan suatu langkah besar bagi TNI Angkatan Udara untuk menyesuaikan doktrin operasi angkatan udara.
Kemudian, Fadjar meminta kepada pihak Lockheed Martin untuk menyiapkan dan memberikan jaminan ketersediaan serta keberlangsungan suku cadang pesawat terutama ketersediaan suku cadang yang bersifat urgent atau mendesak.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/14/17331461/6-penerbang-tni-au-jalani-uji-terbang-pesawat-c-130j-30-super-hercules