Sebab, varian ini sudah ada di Filipina, yang letak geografisnya dekat dengan Indonesia.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar IDI Erlina Burhan mengatakan, XBC merupakan rekombiban dari varian Delta (B.1.617.2) dan subvarian Omicron BA.2.
"XBB marak di Singapura, setelah itu kita mulai menemukan kasus XBB (di Indonesia). Nah sekarang XBC dekat juga dari Indonesia. Jadi mungkin kita juga harus waspada XBC ini akan masuk, mari kita meningkatkan protokol kesehatan," kata Erlina dalam konferensi pers IDI secara daring di Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Erlina menuturkan, beberapa negara melaporkan adanya kehadiran XBC. Negara-negara tersebut adalah Inggris, kemudian menyebar ke Filipina dengan total kasus mencapai 193 kasus.
Berdasarkan laporan internasional, penularan XBC sudah mencapai transmisi lokal dengan kematian mencapai 5 kasus.
Erlina mengatakan, gejala varian ini tidak berbeda dengan gejala subvarian Omicron pada umumnya.
Namun, pencegahan penularan tetap perlu dilakukan mengingat varian ini adalah rekombinan dari Delta.
"Walaupun kita optimis sekarang tidak sama dengan Delta, mungkin (gejalanya) tidak parah, masih sana dengan Omicron, tetapi harus berupaya mencegah penularan," ucap dia.
Gejala yang ditimbulkan
Lebih lanjut Erlina menyebut, gejala yang timbul akibat terinfeksi subvarian XBC adalah demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, pilek, mual, muntah, diare, dan nyeri tenggorokan.
Gejala berat lain yang mungkin timbul adalah gejala anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian delta, mengingat varian ini rekombinan dari Delta.
Kendati begitu, hingga kini belum ada laporan bukti ilmiah resmi yang menyatakan tingkat keparahan XBC maupun XBB lebih atau sama dengan Delta.
"Gejala anosmia yang merupakan gejala dari varian Delta mungkin terjadi, tetapi kita belum tahu, belum ada bukti ilmiahnya, apalagi di Indonesia belum ada kasusnya. Hingga saat ini masih dinyatakan mirip dengan Omicron yang lain," ujar dia.
Kasus Covid-19 di Tanah Air mengalami peningkatan selama dua minggu terakhir. Pada minggu lalu, kasus konfirmasi bertambah ke kisaran 3.000 kasus.
Kemudian pada Rabu (2/11/2022) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 4.873 kasus dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 6.502.659.
Tak hanya itu, kasus kematian juga merangkak. Setelah sebelumnya berada pada kisaran 16-19 orang, kini mencapai puluhan orang dalam sehari. Pada tanggal 1 November misalnya, ada 32 pasien Covid-19 yang meninggal.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/03/12563631/omicron-xbc-yang-merebak-di-filipina-kemungkinan-masuk-indonesia