Firdaus menyatakan, penanganan kelangkaan vaksin harus segera diatasi guna terciptanya kekebalan komunitas penerima.
“Pemerintah harus secepatnya menangani kelangkaan vaksin dan meningkatkan laju vaksinasi booster untuk memperkuat kekebalan komunitas dari ancaman varian baru Covid-19,” kata Firdaus dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Firdaus mengungkapkan, pada September 2022, Kementerian Kesehatan mencatatkan stok vaksin Covid-19 hanya tersedia lima juta dosis yang sebagian besar telah terdistribusi ke daerah.
Selain itu, Firdaus menyebut bahwa pada Agustus 2022, Indonesia hanya mampu melakukan 3,5 juta suntikan vaksin.
Angka tersebut 50 persen lebih rendah dibandingkan periode Mei 2022 yang berhasil melakukan 7 juta suntikan.
Firdaus mengatakan, selain animo masyarakat yang turun, menurunnya angka penyuntikan juga karena stok vaksin di berbagai daerah menipis. Bahkan, tak jarang pemerintah daerah menutup layanan vaksinasi.
Ia menilai kondisi ini mengkhawatirkan, mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan vaksin booster. Apalagi, Indonesia menargetkan sasaran vaksinasi booster kepada 234.666.020 jiwa, sebagaimana vaksin dosis 1 dan dosis 2.
Firdaus mengatakan, hingga akhir September 2022, baru sekitar 27 persen dari target sasaran yang berhasil mendapatkan vaksinasi booster.
Dengan capaian tersebut, ia mengatakan bahwa jumlah itu masih jauh dari rekomendasi yang dikeluarkan Badan Kesehatan Dunia, WHO.
“Capaian yang masih jauh dari yang direkomendasikan WHO, yakni 50 persen dari target sasaran,” ungkap dia.
Firdaus menambahkan, pemerintah harus mempercepat distribusi stok vaksin yang masih tersedia di pusat.
Selain itu, pemerintah diminta melakukan relokasi vaksin dari daerah-daerah yang masih tinggi persediaan vaksinnya.
“Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan dan distribusi aman untuk menghindari vaksin kedaluwarsa,” imbuh dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/25/20064931/pemerintah-diminta-segera-tangani-kelangkaan-vaksin-covid-19