Salin Artikel

Survei SMRC Ungkap Elektabilitas Prabowo Stagnan, Bakal Disalip Anies?

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belakangan ini disebut dalam kondisi relatif stagnan, membuatnya kini bersaing sangat ketat dengan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam simulasi Pilpres 2024.

Hal itu terungkap dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 3-9 Oktober 2022 yang dirilis pada Minggu (23/10/2022).

Dalam simulasi semiterbuka 45 nama calon presiden, perkembangan elektabilitas Prabowo tidak menggembirakan.

"Kalau dari kepala dan ekor kita lihat 1,5 tahun terakhir, (elektabilitas Prabowo ) dari 20 persen menjadi 21 persen artinya cenderung stagnan," ujar peneliti SMRC Deni Irvani dalam rilis hasil survei tersebut.

Ketatnya persaingan elektabilitas Prabowo dan Anies semakin tampak dalam simulasi nama tertutup 3 calon presiden 2024 dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam simulasi ini, elektabilitas Prabowo menurun dari 34,1 persen pada Maret 2021 menjadi 27,5 persen per Oktober 2022. Sementara itu, elektabilitas Anies menguat dari 23,5 menjadi 26 persen dalam periode yang sama.

"Kelihatan ada kecenderungnan penurunan dukungan ke Pak Prabowo. Anies masih konsisten di urutan ketiga, tetapi jaraknya dengan Prabowo sudah kelihatan semakin dekat. Kalau survei terakhir hanya tinggal 1,5 persen, kita sudah sulit membedakan dukungan (yang lebih unggul) antara 2 tokoh ini," jelas Deni.

Hal serupa tampak jika poros Ganjar-Prabowo-Anies ketambahan 1 calon presiden lagi, yakni Airlangga Hartarto yang mungkin saja dicalonkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu besutan PAN, Golkar, dan PPP.

Dalam simulasi 4 nama tertutup ini, Ganjar masih mapan di puncak dengan elektabilitas 31,1 persen, turun sedikit dari survei SMRC Agustus 2022 31,7 persen.

Di urutan kedua, Prabowo beroleh 26,5 persen suara, turun dari 28,4 persen suara pada Agustus 2022.

Di posisi ketiga, Anies menguntit dengan raihan elektabilitas 25,4 persen atau hanya selisih 1,1 persen suara. Elektabilitas Anies naik 3,8 persen dari Agustus 2022 .

Sementara itu, elektabilitas Airlangga jauh di bawah ketiga nama tersebut, yaitu hanya 2,6 persen.

"Kita tidak bisa menyimpulkan mana yang lebih kuat antara Prabowo dan Anies," sebut Deni.

Kekuatan Prabowo dalam hal vis a vis dengan Anies baru terlihat jika Ganjar tak ikut kontestasi karena PDI-P mengusung Puan Maharani dan KIB mengusung Airlangga.

Dalam simulasi tersebut, Prabowo memimpin dengan elektabilitas 36,2 persen, sedangkan Anies di bawahnya dengan elektabilitas 29,7 persen.

SMRC mengeklaim survei ini dilakukan dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Response rate sebesar 1.027 atau 84 persen, dengan margin of error survei diperkirakan ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/23/15562881/survei-smrc-ungkap-elektabilitas-prabowo-stagnan-bakal-disalip-anies

Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke