Pengaruh Negatif Keragaman Terhadap Kehidupan
Sebagai negara majemuk, keragaman merupakan kekayaan dan kekuatan yang dimiliki Indonesia. Keragaman dapat memperkaya khazanah budaya bangsa dan menciptakan integritas nasional.
Namun, tidak hanya dampak positif, keragaman juga dapat menimbulkan pengaruh negatif.
Berikut beberapa pengaruh negatif dari keragaman terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh negatif keragaman
Beberapa pengaruh negatif keragaman terhadap kehidupan masyarakat Indonesia di antaranya:
- Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda,
- Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer atau tidak saling melengkapi,
- Kurang mengembangkan konsensus atau kesepakatan di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar,
- Relatif sering terjadi konflik antarkelompok.
- Integrasi sosial cenderung tumbuh karena paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi,
- Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
Tanpa keterbukaan dan kedewasaan, masalah-masalah ini tidak akan terselesaikan. Jika terus dibiarkan, masalah tersebut bahkan dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, seperti:
Mengatasi pengaruh negatif keragaman
Terdapat berbagai cara untuk mengelola keragaman, seperti:
- Mendekonstruksi prasangka terhadap identitas lain;
- Mengenal dan berteman baik dengan sebanyak mungkin orang dengan identitas yang berbeda-beda;
- Mengembangkan ikatan-ikatan yang bersifat inklusif dan lintas identitas, seperti ikatan pertemanan, bisnis, organisasi, dan lain-lain;
- Mempelajari ritual dan falsafah identitas lain.
Selain itu, ada juga cara-cara untuk meminimalisir pengaruh negatif keragaman yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Meningkatkan semangat relijius, nasionalisme dan pluralisme,
- Meningkatkan dialog antar umat beragama,
- Membangun pola komunikasi untuk memfasilitasi interaksi maupun konfigurasi hubungan lintas identitas.
Referensi:
- Armen, 2015. Buku Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta: Deepublish.