“Indonesia mendorong agar perang segera dihentikan dan agar dialog dan diplomasi dikedepankan,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Ia menyampaikan, Parlemen Indonesia sebagai anggota Inter-Parliamentary Union (IPU) siap menengahi dialog kedua negara tersebut.
“Indonesia telah melakukan kunjungan ke Parlemen Rusia dan juga Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk mengupayakan perdamaian melalui diplomasi parlemen,” kata dia.
Puan berharap, jalur pasokan pupuk, gandum, dan energi dari Rusia dan Ukraina tetap dibuka.
Sebab, tiga komoditi itu amat diperlukan oleh berbagai negara lain.
“Indonesia berharap agar inisiatif untuk membuka alur pasok pangan tegal dipertahankan, untuk kepentingan bersama seluruh pihak,” kata dia.
Ia juga menyampaikan, Indonesia punya sejarah kedekatan yang panjang dengan Rusia, dimulai dari persahabatan antara Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Rusia Nikita Kruschev.
“Saya dengar Perdana Menteri Nikita Kruschev mengirimkan produk selai dan puding terbaik Rusia kepada Presiden Soekarno secara berkala,” ujar Puan.
“Perlakuan spesial Kruschev ini terus membekas dalam ingatan Bung Karno,” kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/06/16110731/bertemu-ketua-parlemen-rusia-puan-suarakan-perdamaian-rusia-ukraina