JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah selalu ingin meningkatkan kesejahteraan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Namun, menurutnya, keinginan itu harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian.
"Ya kita selalu ingin memperhatikan ya, meningkatkan kesejahteraan. Tapi kita harus sesuaikan dengan kondisi ekonomi bangsa," ujar Prabowo di Istana Merdeka, Rabu (4/10/2022).
Menurutnya, saat ini Indonesia sedang menghadapi dampak krisis ekonomi global.
Ke depannya, kondisi krisis ini diperkirakan akan semakin parah.
"Ya kita menghadapi krisis, ramalan dari seluruh dunia krisis ke depan bisa lebih parah ya. Mereka sebut the perfect storm akan datang. The perfect storm, badai akan datang. Jadi kita harus siap," tambah Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menanyakan soal tunjangan kepada para prajurit TNI yang bertugas di perbatasan.
Hal tersebut ditanyakan Presiden saat melakukan video conference usai upacara HUT ke-77 TNI di Istana Merdeka.
Presiden meminta prajurit berkata jujur apabila memang tunjangan mereka tidak mencukupi.
Bahkan, Kepala Negara sempat berseloroh agar para prajurit tidak usah takut kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk mengatakan yang sebenarnya.
Dialog tersebut terjadi saat presiden menyapa prajurit yang berjaga di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota di Merauke.
"Tunjangan cukup?" tanya Jokowi kepada perwakilan prajurit dari Satgas Yonif 511.
"Siap untuk tunjangan cukup," jawab perwakilan itu.
"Bener? Enggak usah takut dengan panglima," tanya Jokowi lagi sambil tersenyum tipis.
"Siap cukup Bapak," jawab perwakilan itu kembali.
"Bener?" tanya Jokowi menegaskan.
"Siap bener," demikian jawaban perwakilan masih dengan keterangan yang sama.
Mendengar pernyataan prajurit yang tetap teguh itu, Jokowi tak memberi tanggapan lebih lanjut.
Presiden kemudian melanjutkan menyapa para prajurit yang bertugas di Talaud.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/05/17084761/prabowo-kita-selalu-ingin-tingkatkan-kesejahteraan-prajurit-tapi-harus