Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Soal Pencalonan Presiden, Ketum PAN: "Chapter" Capres Nanti, Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan pengusungan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal dilakukan di tahap akhir.

Adapun sejauh ini, partai berlambang matahari itu baru merekomendasikan bakal capres yang diumumkan pada Rakernas III PAN akhir Agustus. Terdapat 11 nama yang diusulkan, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Nanti kita lihat realitanya oleh karena itu kalau di KIB soal pilpres itu chapter-nya nanti terakhir," kata Zulkifli Hasan usai meresmikan Kantor DPP PAN di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022) malam.

Selain dua nama tersebut, Rakernas III PAN juga mengusung nama ketua umumnya, Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Nama lain yang diusulkan adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Namun demikian, pria yang karib disapa Zulhas ini menyebut, belum ada satu nama pun yang resmi dideklarasikan KIB untuk menjadi capres 2024.

"KIB ya kita enggak bahas itu hari-hari ini. Tapi jauh hari (dalam Rakernas) sudah disampaikan, KIB itu Pak Airlangga ketua umum partai pemenang nomor dua capres, layak (diusung). PAN ketua umumnya, layak (diusung)," tutur dia.

"Partai politik katanya pasti Ketum ingin jadi capres. Semua begitu, (seperti) pimpinan provinsi, ingin jadi gubernur, kan begitu. Kader pasti inginnya begitu," sambung Zulhas.

Lebih lanjut Zulhas menyebut, PAN bersama PPP dan Partai Golkar masih merumuskan gagasan para kader terkait capres. Bahkan, parpol menyempatkan berkunjung ke kampus-kampus dan meminta pendapat dari para pakar.

Pengumpulan gagasan itu, kata Zulhas, bertujuan untuk merumuskan cita-cita partai, yakni membuat Indonesia maju dan Indonesia emas tahun 2045.

"Kita bertengkar di situ. KIB mengajak bertengkar, tengkar pikiran, tengkar gagasan, untuk membawa Indonesia ini sebagaimana kita harapkan menjadi Indonesia yang maju 2045 itu. Chapter-nya capres nanti, terakhir," sebut Zulhas.

Sebelumnya diberitakan, PAN menyampaikan ada sembilan nama kandidat calon presiden (capres) yang diusulkan dalam Rakernas. Nama-nama itu baru usulan, PAN belum menentukan secara pasti kandidat capres yang bakal diusung.

Figur capres tidak ditentukan dengan perolehan hasil survei. Sebab pada akhirnya pengusungan amat bergantung pada partai politik (parpol). Adapun usulan figur capres didapatkan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN di 34 provinsi.

“Pada saatnya tentu kita akan memutuskan, maka dari itu saudara-saudara, ini (pencapresan) percayakan pada ketum,” ujar Zulhas dalam pidato penutupan Rakernas PAN di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Teranyar, Partai Nasdem lebih dulu mengumumkan akan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) medio Juni lalu, ada tiga nama yang masuk dalam bursa capres Nasdem, yakni Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Namun demikian, Anies dipilih lantaran dianggap sebagai calon terbaik.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/05/09471301/soal-pencalonan-presiden-ketum-pan-chapter-capres-nanti-terakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KPK Tunjuk Brigjen Asep Guntur Jadi Plt Direktur Penyidikan dan Eksekusi

KPK Tunjuk Brigjen Asep Guntur Jadi Plt Direktur Penyidikan dan Eksekusi

Nasional
Ketua MUI DKI Jakarta Wafat, Wapres Ma'ruf Amin Datang Melayat

Ketua MUI DKI Jakarta Wafat, Wapres Ma'ruf Amin Datang Melayat

Nasional
Komnas HAM Pantau Implementasi Hukuman Mati dalam KUHP Baru

Komnas HAM Pantau Implementasi Hukuman Mati dalam KUHP Baru

Nasional
Bertambah 30, Polri Periksa Total 54 Saksi di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Bertambah 30, Polri Periksa Total 54 Saksi di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Nasional
Komnas HAM Desak Pemerintah Lakukan Pengurangan Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan

Komnas HAM Desak Pemerintah Lakukan Pengurangan Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan

Nasional
Saat Gimik Politik Dinilai Kebablasan, Berujung Blunder Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia…

Saat Gimik Politik Dinilai Kebablasan, Berujung Blunder Batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia…

Nasional
Jaksa Agung: Jangan Malas Belajar, Kejaksaan Harus Punya Kesadaran Digital

Jaksa Agung: Jangan Malas Belajar, Kejaksaan Harus Punya Kesadaran Digital

Nasional
Komnas HAM Menyambut Baik 269 Rekomendasi UPR untuk Pemerintah Indonesia

Komnas HAM Menyambut Baik 269 Rekomendasi UPR untuk Pemerintah Indonesia

Nasional
Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Hampir Dua Bulan Berlalu, Pilot Susi Air Belum Juga Dibebaskan

Nasional
MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

MK: Tak Relevan Menyamakan Masa Jabatan Kepala Desa dengan Presiden

Nasional
Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Memilih Pemimpin yang Menguasai Geopolitik Indonesia

Nasional
Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Ratusan Huntara Bunga Siap Dihuni Penyintas Gempa Cianjur

Nasional
Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Modus Cuci Uang Oknum Kemenkeu: Punya 5-8 Perusahaan Cangkang, Pakai Nama Sopir hingga Tukang Kebun

Nasional
Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Indonesia Fokus Hindari Sanksi FIFA, Jangan sampai Dikucilkan dari Sepak Bola Dunia

Nasional
Ganjar Blunder soal Tolak Israel, 'Dirujak' Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Ganjar Blunder soal Tolak Israel, "Dirujak" Warganet, dan Elektabilitasnya yang Terancam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke