Hal tersebut, menurut dia, dipengaruhi sejumlah kondisi krisis, antara lain krisis pangan, krisis finansial, dan krisis energi.
"Pandemi memang sudah mulai mereda. Mungkin sebentar lagi juga akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir, tetapi yang kita lihat ini, dunia, pemulihan ekonomi pasca-pandemi memang belum pada kembali normal, tetapi justru semakin tidak baik," ujar Jokowi dalam sambutannya di acara peluncuran Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung SMESCO, Jakarta, Senin (3/10/2022), sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden.
"Karena selain pandemi, ditambah lagi karena adanya perang di Ukraina. Kita tahu sekarang ini krisis pangan, krisis energi, krisis finansial sedang terjadi," kata dia.
Presiden pun mengungkapkan, saat ini kondisi ekonomi dunia betul-betul pada posisi yang tidak baik-baik saja.
Semua negara berada pada posisi yang sangat sulit sekarang ini, termasuk negara-negara maju.
"Tetapi kita Alhamdulilah, negara kita Indonesia di kuartal kedua tahun 2022 ini tadi sudah disampaikan oleh Pak Ketua Kadin masih bisa tumbuh 5,44 persen. Saya masih meyakini di kuartal ketiga kita masih bisa tumbuh di atas angka tadi," ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Kepala Negara menekankan, semua pihak harus kompak menghadapi situasi ketidakpastian saat ini.
Dia mengingatkan, hal yang dihadapi Indonesia adalah sebuah tantangan yg tidak mudah.
"Kompak. Sehingga perlu yang namanya Indonesia incorporated. Yang besar, yang menengah, yang kecil, bekerja sama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di lapangan secara konkret dan nyata," kata Jokowi.
"Yang gede, yang menengah, yang kecil kalau sudah bergandengan, saya melihat tadi beberapa contoh yg sudah ditunjukan akan menjadi sebuah kekuatan besar," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/03/10051121/jokowi-pemulihan-ekonomi-pasca-pandemi-covid-19-justru-semakin-tak-baik
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.