Saiful mengatakan, apabila PDI-P mengusung Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR Puan Maharani, maka tidak akan meningkatkan suara atau elektabilitas partai.
Pasalnya, berdasarkan survei, Puan justru membuat elektabilitas PDI-P menurun.
"Kita masukan treatment pertama yaitu Mbak Puan, sebagai treatment. Kalau tanpa Mbak Puan saja, netral saja, tanpa nama, itu PDI-P dapat 28 (persen suara), kalau dimasukan Mbak Puan, jadi 25, menurun sedikit," kata Saiful dikutip dalam tayangan Youtube SMRC TV, Kamis (29/9/2022).
"Nah, sekarang, jadi Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDI-P. Kalau dia dicalonkan, minimal hanya stabil saja, bahkan kurang sedikit," tambah dia.
Sementara itu, jika PDI-P mengusung Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo, elektabilitas PDI-P mengalami peningkatan tajam.
Hal tersebut diketahui dari pertanyaan, "Jika PDI-P mencalonkan Ganjar untuk menjadi presiden, apakah ibu/bapak akan memilih PDI-P atau calon anggota DPR dari PDI-P bila pemilihan umum dilakukan sekarang?".
Jawabannya, elektabilitas PDI-P meningkat menjadi 43 persen jika mengusung Ganjar. Responden akan memilih PDI-P jika partai berlambang banteng moncong putih itu mengusung Ganjar.
"Kalau dimasukan Ganjar, naik cukup tajam. Intinya, bukan soal persennya, Ganjar memperkuat PDI-P secara signifikan, persisnya," papar Saiful.
"Yang tanpa Ganjar tadi, itu hanya 28, kalau dimasukan Ganjar, jadi 43, naik sekitar 15 persen," sambungnya.
Lebih lanjut, Saiful juga membeberkan jika PDI-P mengusung calon lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasilnya, suara PDI-P bertambah menjadi 38 persen.
"Nah, jadi kalau dilihat ini, hasil efek terhadap PDI Perjuangan, yang paling bagus adalah Ganjar, dia punya pengaruh sekitar 15 persen, Anies Baswedan sekitar 9 persen. Prabowo 8 persen, sementara Puan Maharani negatif," imbuh Saiful.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesi yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Dari populasi itu dipilih secara random atau stratified multistage random sampling sebanyak 1.220 responden.
Adapun margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/29/14444021/survei-smrc-sebut-puan-tak-tingkatkan-elektabilitas-pdi-p-justru-gerus-suara