Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin meningitis yang tersedia sebagian akhir September tersebut bakal diprioritaskan bagi jemaah umrah yang berangkat pada awal bulan Oktober.
Rencana ini sudah dikomunikasikan bersama biro perjalanan haji dan umrah.
"Akhir September sudah ada sebagian (vaksin meningitis), jadi sudah melakukan pendataan bersama para pengelola travel umrah untuk memprioritaskan yang akan berangkat di bulan Oktober terlebih dahulu," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Nadia mengungkapkan, kelangkaan vaksin meningitis di beberapa wilayah terjadi karena produsen yang bekerja sama dengan Kemenkes tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah.
Saat ini, terdapat tiga pemasok vaksin meningitis halal di Indonesia, yaitu Bio Farma, Sanofi, dan PT Mersifarma.
"Ini produsennya ada yang baru buka setelah lockdown (karantina wilayah), ada yang (perlu mengurus) perpanjangan WHO prekualifikasi," kata Nadia.
Hal serupa juga sempat dinyatakan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, kurangnya stok vaksin meningitis disebabkan menurunnya produksi vaksin akibat penundaan ibadah haji sekitar 2,5 tahun akibat pandemi.
Penundaan dan pengurangan jumlah kuota haji tahun 2022, lanjut Rian, memicu lonjakan jemaah umrah. Sementara itu, produksi vaksin meningitis tertunda selama pandemi.
"Di Indonesia termasuk di Jawa Barat jumlah vaksin meningitis sedang sangat menipis. Masyarakat memang mengalami kesulitan mendapatkan vaksin meningitis di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) imbas dari penundaan waktu ibadah haji selama 2,5 tahun," kata Ryan lewat pesan singkat, Selasa (27/9/2022)
Sebelumnya diberitakan, sejumlah jemaah umrah di di beberapa wilayah, termasuk Jawa Barat terancam batal berangkat karena stok vaksin meningitis tipis.
DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jabar memperkirakan, ada ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.
Agen perjalanan umrah dan haji di Majalengka pun mengaku menerima banyak keluhan dari calon jemaah, termasuk dari sejumlah biro perjalanan haji dan umroh.
Seorang pegawai agen perjalanan umrah dan haji di Majalengka, Eka (37) mengaku sudah berkomunikasi dengan pengurus pusat dan biro lain terkait kelangkaan vaksin meningitis ini. Namun, pihaknya belum mendapat jawaban pasti.
Di sisi lain, Kementerian Agama (Kemenag) sampai menggelar rapat bersama Kemenkes untuk mencari solusi dari langkanya vaksin meningitis.
Dari hasil rapat, Kemenkes akan berkonsultasi dengan Dirjen P2P Maxi Rein Rondonuwu untuk memberikan kebijaksanaan dan solusi terbaik mengantisipasi kelangkaan vaksin Meningitis.
Pun terus berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi mengenai aturan kewajiban vaksinasi meningitis untuk jemaah haji.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/29/08425491/kemenkes-jamin-vaksin-meningitis-tersedia-akhir-september