Dalam film yang diproduksi Woko Channel tersebut, Moeldoko memerankan sosok petani bernama Kang Moel.
Tenaga Ahli Utama bidang Komunikasi Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Rulianto menjelaskan proses keterlibatan Moeldoko dalam film itu.
Menurutnya, tampilnya Moeldoko dalam film ada kaitannya dengan pesan yang akhir-akhir ini ditekankan Presiden Joko Widodo soal ancaman krisis pangan.
Rulianto meniturkan, Tim dari KSP yang mengusulkan agar Moeldoko menggunakan media film untuk menegaskan komunikasi yang selama ini ditekankan presiden.
"Pak Moel itu asli Kediri. Lalu, Woko Channel juga di Kediri dengan latar belakang petani dan pertanian. Aku menghubungi pihak Woko, terkait perhatian presiden pada ancaman krisis pangan. Mereka setuju. Lalu, isu itulah yang diangkat Pak Moel sebagai ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HTKI)," kata Rulianto ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (27/9/2022).
"Tim KSP memberi usulan ke Pak Kastaf (Moeldoko) setelah pihak Woko bersedia. Dan beliau setuju," ujarnya melanjutkan.
Pesan yang diangkat dalam film tersebut adalah mengajak masyarakat memaksimalkan lahan yang ada.
Masyarakat diajak untuk memanfaatkan halaman dengan menanam cabai atau apa saja.
Rulianto menuturkan, proses syuting film pendek itu berlangsung di Kediri. Tepatnya, di desa tempat Woko Channel biasa mengambil gambar.
Namun, Rulianto membantah anggapan bahwa keterlibatan Moeldoko dalam film pendek berbahasa Jawa itu bukan terkait Pemilu 2024.
Ia menegaskan bahwa tugas KSP mengawal komunikasi istana.
"Tugas KSP kan mengawal komunikasi istana, jadi termasuk soal krisis pangan yang jadi perhatian presiden," kata Rulianto.
Sebelumnya, dipantau dari tayangan YouTube Woko Channel, film pendek yang dibintangi Moeldoko berdurasi sekitar 42 menit.
Dalam film itu Moeldoko berperan sebagai Kang Moel, seorang petani di desa yang memiliki rekan sesama petani bernama Lik No.
Meski kemunculan tokoh Kang Moel dalam film tidak banyak, tetapi ia diceritakan menjadi petani yang berhasil sehingga bisa memberi saran untuk rekan petani lain.
Diperlihatkan bahwa Kang Moel memiliki ladang jagung yang subur dan sawah yang dirawatnya sendiri.
Pada film diceritakan Lik No meminta saran dari Kang Moel bagaimana caranya agar mendapatkan hasil pertanian yang maksimal.
Kang Moel memberikan sejumlah nasihat. Salah satunya, soal bertani jangan hanya untuk bertahan hidup.
Menurut Kang Moel, bertani sebaiknya untuk kehidupan. Sebab, tanah yang ada saat ini sudah semakin sempit. Salah satunya karena semakin banyak jumlah penduduk.
Oleh karenanya Kang Moel menyarankan agar sistem budidaya tumpang sari dikembangkan.
"Sistem tumpang sari ki hasile akeh (sistem tumpang sari itu hasilnya banyak)," tutur Kang Moel dalam film.
Kang Moel juga menyinggung soal isu krisis pangan yang harusnya direspons petani dengan menanam tanaman apa saja.
"Jangan teriak cabai mahal, wong kita bisa nanam cabai. Jangan teriak bawang mahal, kita bisa nanam. Enggak perlu sambat (mengeluh)," Kata Kang Moel.
Dalam film itu, Kang Moel juga menyebut dirinya sebagai 'Jenderal Tani' dan mengakui bahwa dirinya memang mantan Panglima TNI yang senang dengan dunia pertanian.
Hingga Rabu (28/8/2022) pagi, film yang dibintangi Moeldoko itu sudah diputar sekitar 2,1 juta kali di YouTube.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/28/09564761/moeldoko-main-film-pendek-tim-ksp-yang-sarankan-berperan-jadi-petani
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan