Salin Artikel

Musra II Relawan di Makassar, Jokowi Dicurigai Jadi Capres Paling Unggul Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Hendri Satrio curiga nama Joko Widodo (Jokowi) akan kembali muncul sebagai nama calon presiden (capres) yang paling diharapkan rakyat di Musyawarah Rakyat (Musra) II, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (2/10/2022) mendatang.

Diketahui, pada hasil Musra I di Bandung, Jawa Barat, pada akhir Agustus 2022, Jokowi menjadi capres harapan rakyat yang paling unggul.

"Marilah kita clear-kan, to be honest, to the point lah. Sudah, Musyawarah Rakyat ini adalah musyawarah relawan Jokowi yang ingin Jokowi lagi," ujar Hendri dalam acara diskusi Total Politik di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).

Hendri menyebut masih ada relawan Jokowi lain yang juga ingin mendapat jabatan sebagai wakil menteri.

Menurutnya, saat ini sudah ada satu relawan Jokowi yang menjadi wakil menteri. Sehingga, jika Jokowi menjadi Presiden tiga periode, maka relawannya itu akan mendapat posisi strategis lagi.

"Jadi Musyawarah Rakyat ini bukan lagi mencari pemimpin. Ini sudah pasti hasilnya ujungnya Jokowi. Enggak mungkin hasilnya orang lain. Pasti Jokowi. Enggak mungkin kemudian tiba-tiba hasilnya Anies Baswedan atau Puan Maharani," tuturnya.

Sehingga, kata Hendri, apabila pada hasil Musra II di Makassar nanti nama yang keluar sebagai capres yang paling diharapkan rakyat adalah Jusuf Kalla, maka Musra akan berhenti dan tidak dilanjutkan lagi lantaran bukan nama Jokowi yang keluar.

Dalam kesempatan yang sama, anggota DPR RI Fraksi Demokrat Irwan Fecho mengaku sudah curiga dengan Musra sejak pertama kali didirikan.

Pasalnya, Musra diprakarsai oleh para relawan Jokowi.

"Musra kami pikir mau ada ke-2, ke-3, kami positive thinking kita akan dukung selama itu menguatkan demokrasi. Jadi kalau Musra ini makin ke sana menguatkan demokrasi, tentu ini baik. Apalagi kita ada pesta rakyat di 2024," kata Irwan.

"Tapi kemudian kalau ada arah Musra itu untuk konsolidasi 3 periode, tentu kita akan menolak. Karena sejak awal kita katakan periode 3 kekuasan tentu melanggar konstitusi," sambungnya.

Irwan menekankan durasi kekuasaan memimpin negara harus dikuasai, hanya sebanyak dua periode.

Dengan demikian, seharusnya masa tugas Jokowi sebagai Presiden akan berakhir di tahun 2024 nanti.

Menanggapi kecurigaan-kecurigaan tersebut, Ketua Panitia Nasional Musra Panel Barus menekankan bahwa hasil Musra I di Bandung adalah murni suara rakyat di Jawa Barat.

Dia tidak bisa menjamin apakah nama Jokowi tidak dimunculkan di Musra II.

"Kalau ditanya besok kira-kira muncul lagi atau enggak di Makassar, saya sebagai Ketua Panitia Nasional Musra tidak bisa menebak-nebak apa hasilnya besok," ucap Panel.

Panel lantas menjelaskan bahwa proses pemilihan di Musra II akan berjalan secara terbuka.

Panel kembali mengklaim bahwa hasil capres yang paling diharapkan di Musra adalah hasil keinginan rakyat.

"Kita jangan curiga tentang apa yang dipikirkan oleh rakyat di bawah. Itulah ekspresi keinginan rakyat," jelasnya.

Sebelumnya, kelompok relawan Jokowi akan kembali menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) pada 2 Oktober.

Ketua relawan Pro Jokowi (Projo) yang juga penanggung jawab Musyawarah Rakyat (Musra) Budi Arie Setiadi mengatakan, agenda bertajuk Musra II itu akan digelar di Celebes Convention Center Makassar Minggu (2/10/2022).

Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Musra II Makassar merupakan rangkaian kegiatan Musra yang rencananya akan digelar di semua provinsi di seluruh Indonesia," ujar Budi Arie ketika dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

"Kami paham secara konstitusi bahwa pencalonan presiden dan wapres adalah hak partai politik (parpol). Tapi urusan Pemilihan Presiden 2024 adalah urusan rakyat," ujar dia.

Dalam Musra II, akan dijaring kembali kandidat capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.

Budi Arie mengatakan, tagline untuk Musra II kali ini berbeda dari sebelumnya, yaitu "Bersama Jokowi Ojo Kesusu. 100 Persen Pilihan Rakyat. Mencari Pemimpin Rakyat, Melanjutkan Agenda Kerakyatan".

Adapun Musra I telah digelar di Bandung, Jawa Barat pada 28 Agustus 2022. Agenda tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi.

Jokowi juga sempat memberikan pidato pada agenda yang digelar di kawasan Arcamanik tersebut.

Saat dikonfirmasi terkait kehadiran Jokowi untuk Musra II, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan saat ini masih dibahas.

"Masih dibahas," ujar Heru ketika dikonfirmasi Kompas.com.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/25/19363411/musra-ii-relawan-di-makassar-jokowi-dicurigai-jadi-capres-paling-unggul-lagi

Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke