Salin Artikel

Menguak Fakta di Balik "Private Jet" yang Digunakan Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi

Desakan ini berawal dari pernyataan Indonesia Police Watch (IPW).

Dalam catatan IPW, di awal kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat pada tanggal 11 Juli 2022, Brigjen Hendra Kurniawan diduga menggunakan private jet untuk terbang ke Jambi untuk mendatangi rumah keluarga Brigadir J.

Saat itu, Brigjen Hendra disebut ke Jambi untuk memberikan penjelasan atas penyebab kematian Brigadir J kepada pihak keluarga ajudan Ferdy Sambo itu.

Data IPW menyebutkan, Hendra Kurniawan menumpang jet pribadi itu bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika.

“Menggunakan private jet yang menurut pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai milik seorang mafia berinisial RBT,” ujar Ketua IPW Sugeng Tegus Santoso dalam keterangannya, Senin (19/9/2022).

Menurut IPW, jenis private jet yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan ketika terbang ke Jambi pada tanggal 11 Juli tersebut, adalah tipe Jet T7-JAB.

Sementara itu, Brigjen Hendra Kurniawan juga telah ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus kematian Brigadir J.

Keterlibatan 2 sipil

Sugeng menduga ada dua warga sipil yang memfasilitas jet pribadi (private jet) untuk rombongan Brigjen Hendra Kurniawan.

Sugeng mengatakan, berdasarkan keterangan pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak, salah satu yang diduga memberikan fasilitas private jet itu seorang pengusaha berinisial RBT.

Diduga yang dimaksud pengusaha berinisial RBT merupakan Robert Priantono Bonosusatya.

Akan tetapi, Robert membantah pemberitaan tentang memfasilitasi rombongan Brigjen Hendra Kurniawan dengan jet pribadi.

“Berita itu tidak bener,” kata Robert saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, seperti dikutip dari Kompas TV, Rabu (21/9/2022).

Menurut Sugeng, nama YS tersebut terdata dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 sebagai bos konsorsium judi wilayah Jakarta.

Sementara inisial RBT dalam catatan IPW adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.

“IPW meminta tim khusus Polri menjelaskan keterlibatan nama RBT dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Sekaligus membongkar peranannya, menyusul terungkapnya pemakaian private jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dalam kaitan temuan uang Rp 155 triliun oleh PPATK dari judi online,” kata Sugeng.

Dugaan gratifikasi

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menilai ada yang tidak wajar dari penggunaan private jet yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan saat ke Jambi.

Selain hal yang tidak wajar itu, MAKI juga menduga ada potensi gratifikasi yang dilakukan Hendra Kurniawan saat menggunakan private jet tersebut.

"Ya tidak wajar karena kan anggaran polisi itu terbatas. Kalau anggaran pribadi rasanya juga susah. Duitnya juga bisa-bisa sampai Rp 500 juta, antara Rp 250 juta sampai Rp 500 juta, harga sewanya aja, ke sana ke mari," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Kamis (22/9/2022).

Menurutnya, hal yang dilakukan Brigjen Hendra Kurniawan saat terbang ke Jambi bukan tugas resmi dari instansi Kepolisian.

Boyamin juga tidak meyakini bahwa perjalanan Brigjen Hendra menggunakan pesawat private jet itu dibiayai dengan anggaran Polri.

Lebih lanjut, Boyamin meminta Polri untuk mendalami siapa dalang di balik penyediaan private jet tersebut.

“Tapi, kalau ini saya yakin sih tidak dibiayai oleh anggaran kedinasan. Maka, ya kalau dugaan sih saya menduga itu gratifikasi, karena bisa aja menyewa murah dapat diskon atau bahkan gratis,” katanya.

Harus diusut

Tak hanya MAKI, Ombudsman Republik Indonesia juga menilai penggunaan jet pribadi Brigjen Hendra Kurniawan saat mendatangi Rumah almarhum Brigadir J tidak wajar.

Anggota Ombudsman Johanes Widijantoro mengatakan, penggunaan private jet tersebut perlu didalami karena diduga ada pihak yang menyalahgunakan wewenang.

"Patut diduga itu tidak wajar. Soal penyalahgunaan wewenang mesti didalami dulu," kata Johanes, Rabu.

Johanes juga menyatakan akan meminta klarifikasi dari Inspektorat Pengawas Umum (Irwasum) Mabes Polri atas masalah tersebut.

Ia meminta Polri mengusut tuntas dugaan penggunaan private jet oleh Brigjen Hendra Kurniawan.

Menurut Santoso, hal itu penting untuk memberikan kepastian kepada publik bahwa Polri memang benar dalam melakukan pembenahan internal.

“Menurut saya (Hendra) harus dipanggil untuk diperiksa atas kejadian ini, agar rakyat tahu bahwa Polri memang sedang berbenah bukan hanya sekedar retorika,” papar Santoso ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Santoso juga meyakini Hendra Kurniawan tidak menyewa private jet dengan menggunakan anggaran kepolisian.

Oleh karena itu, menurutnya, perlu digali dari mana uang atau fasilitas pesawat pribadi tersebut.

Secara terpisah, Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Muradi. mengatakan pengusutan dapat dilakukan tanpa mengganggu proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya, penggunaan private jet oleh Brigjen Hendra merupakan bagian lain dari kasus utama, yakni pembunuhan Brigadir J.

Mantan Penasehat Ahli Kapolri Era Jenderal Idham Azis itu juga berharap kasus pembunuhan Brigadir J bisa segera tuntas agar instansi Polri bisa kembali bersih.

"Namun, yang harus digaris bawahi adalah penuntasan kasus pembunuhan Brigadir J adalah pintu masuk utama untuk menguraikan sejumlah kasus turunan lainnya, termasuk kemungkinan untuk mendalami sejumlah hal yang berkaitan tidak langsung dengan kasus tersebut, semisal kasus judi online dan juga penggunaan private jet," ujar Muradi.

Respons Polri

Saat ditanyakan soal dugaan penggunaan private jet oleh Brigjen Hendra Kurniawan tersebut, Polri belum banyak bicara.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, itu merupakan bagian dari materi pendalaman tim khusus (timsus) Polri.

“Itu bagian dari materi Timsus, khususnya Biro Pengawasan dan Pembinaan Profesi (Wabprof Divisi Porpam Polri),” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/9/2022).

Hingga saat ini, timsus telah menetapkan lima tersangka pembunuhan berencana dan 7 tersangka kasus obstruction of justice di kasus Brigadir J.

Kelima tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua yaitu Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Putri Candrawathi.

Sementara 7 tersangka obstruction of justice di kasus penembakan Yosua adalah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman Arifin, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, serta AKP Irfan Widyanto.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/23/08195721/menguak-fakta-di-balik-private-jet-yang-digunakan-brigjen-hendra-kurniawan

Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke