“PKS ajukan beberapa nama misalnya Ahmad Heryawan yang berpengalaman sukses memimpin Jawa Barat selama 10 tahun,” kata Kholid pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
“Atau Irwan Prayitno yang berhasil pimpin Sumatera Barat selama dua periode, atau Hidayat Nur Wahid, tokoh nasional yang memimpin MPR RI sudah tiga periode,” ungkapnya.
Sementara itu, Ia menyebutkan, Partai Demokrat dan Partai Nasdem juga mengusulkan masing-masing kandidat cawapresnya.
“Tentu kami juga menghormati aspirasi Demokrat yang ajukan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) atau Nasdem yang ajukan Andika Perkasa atau Khofifah (Indar Parawansa),” turur dia.
Akan tetapi, Kholid menampik anggapan bahwa proses negosiasi terkait cawapres ini berjalan alot.
Sebaliknya, dia menegaskan, penjajakan berjalan lancar karena ketiga parpol sejak awal mengedepankan prinsip kesetaraan.
“Tim kecil yang ditugaskan melakukan komunikasi akan membangun titik temu yang paling optimal bagi poros perubahan dan capres-cawapres yang akan diusung nanti,” sebutnya.
Di sisi lain ketiga parpol hampir sepakat untuk memilih figur calon presiden yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kholid mengatakan, Anies diterima oleh PKS, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat sebagai capres.
"Kalau dari sisi capres, sosok Anies Baswedan menjadi yang terkuat dalam pembahasan meskipun tidak menutup pada pilihan yang lain,” kata dia.
Adapun ketiga parpol ini tak kunjung mengumumkan pembentukan koalisi, meski terus menyampaikan bahwa mereka secara intensif melakukan komunikasi terkait Pemilu 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/22/21265251/pks-usulkan-tiga-nama-cawapres-dalam-penjajakan-koalisi-dengan-demokrat-dan