Salin Artikel

Survei KedaiKOPI: Presiden Perempuan Diterima 55,5 Persen Responden

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang diselenggarakan Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan 55,5 persen responden menerima perempuan untuk menjadi seorang presiden.

Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo menyatakan, angka tersebut meningkat bila dibandingkan survei serupa yang pada November 2021 lalu.

"Kami bulan November pernah tanya pertanyaan yang sama, ternyata naik. Bulan November kemarin 34,2 persen saja yang setuju presiden perempuan, sekarang naik jadi 55,5 persen," kata Kunto dalam acara Polemik MNC Trijaya, Sabtu (3/9/2022).

Berdasarkan survei ini, ada sejumlah alasan mengapa responden menerima/menyukai calon presiden perempuan, antara lain berani mengambil tindakan/keputusan/tegas (24,5 persen).

Kemudian, peduli/ramah/merakyat (15,4 persen), jujur/adil (11 persen), emansipasi wanita (10,2 persen), serta inovatif/cerdas (9,4 persen).

Survei ini juga bertanya kepada responden yang menjawab tidak setuju terhadap presiden perempuan mengenai alasan mereka.

Jawabannya antara lain, 36,6 persen dari mereka meilai laki-laki lebih berkompeten dalam memimpin, menyalahi kodrat/ajaran agama/budaya (25,2 persen), dan kurang tegas (13,9 persen).

Sementara itu, responden yang menerima presiden perempuan menilai ada sejumlah kualitas yang harus dimiliki oleh pemimpin perempuan.

Kualitas itu antara lain tegas dan berwibawa (25,3 persen), kebijakan prorakyat (20,5 persen), bijaksana (17,6 persen), jujur dan amanah (13,4 persen), serta pintar/menempuh pendidikan tinggi (10,3 persen).

Selain itu, survei juga menangkap bahwa 62,4 persen responden menilai presiden perempuan mampu mengatasi permasalahan utama Indonesia seperti kenaikan harga bahan pokok, penegakan hukum, dan penanganan Covid-19.

Angka tersebut lebih tinggi dari angka penerimaan publik terhadap presiden perempuan yang sebesar 55,5 persen.

Menurut Kunto, hal ini menandakan bahwa sosok perempuan lebih mudah diterima menjadi pemimpin untuk mengatasi masalah-masalah spesifik ketimbang hal yang abstrak.

"Jadi sekali lagi, perempuan dianggap kompeten atau mampu ketika masalahnya konkrit, kalau masalahnya abstrak, asosiasinya masih banyak ke laki-laki," kata Kunto.

Adapun survei ini diselenggarakan pada 3-18 Agustus 2022 dengan metode wawancara tatap muka kepada 1.197 responden berusia 17-65 tahun di 34 provinsi se-Indonesia.

Survei ini memiliki margin of error ± 2.89 persen pada interval kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/03/12565081/survei-kedaikopi-presiden-perempuan-diterima-555-persen-responden

Terkini Lainnya

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke