Hal ini disampaikan Retno saat rapat kerja bersama Komisi I DPR, Kamis (1/9/2022).
"Pertama, terjadi peningkatan tajam jumlah korban WNI dari total 119 pada tahun 2021, menjadi 446 orang pada Januari sampai Agustus 2022," kata Retno.
Adapun penipuan online itu, kata Retno, merupakan kasus penipuan ketenagakerjaan dan perdagangan manusia. Kasus penipuan ini beberapa bulan belakangan marak menimpa WNI yang hendak bekerja di Kamboja.
Namun, menurut Retno, kasus ini tidak hanya terjadi di Kamboja.
"Namun juga di Myanmar, Laos, Thailand dan juga Filipina," beber Retno.
Di sisi lain, Retno mengatakan bahwa hingga kini masih ditemukan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal.
Namun, pemerintah disebut tetap berupaya menggagalkan pemberangkatan PMI ilegal ke Kamboja.
"Kepolisian Republik Indonesia baru-baru ini berhasil menggagalkan pemberangkatan 214 WNI dari Medan ke Sihanoukville Kamboja pada tanggal 12 Agustus 2022," kata Retno.
Berkaca dari kasus online scam, Retno meminta semua pihak agar mewaspadai cara-cara tindak kejahatan yang mengancam keselamatan WNI.
Menurutnya, cara-cara itu kini semakin canggih berkat perkembangan teknologi.
"Kerja sama antar KL (kementerian/lembaga) harus ditingkatkan dan kasus di Kamboja ini harus menjadi wake up call bagi kita semua untuk melakukan penanganan dan pencegahan yang sifatnya komprehensif dari hulu sampai hilir. Sehingga korban tidak terus bertambah," tegas Retno.
https://nasional.kompas.com/read/2022/09/01/15360421/menlu-sebut-jumlah-wni-korban-penipuan-kerja-di-luar-negeri-melonjak-hampir