JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut hidro-oseanografi (hidrografi) mempunyai peran penting dalam keamanan navigasi di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Yudo mengatakan bahwa hidrografi juga mempunyai peran dalam pembuatan peta perairan internasional.
Hal itu disampaikan Yudo usai menghadiri pertemuan International North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21 di Bali, Rabu (24/8/2022).
“Melalui pertemuan ini, saya berharap kita dapat membangun saling pengertian tentang pentingnya hidrografi untuk mendukung transformasi blue economy dunia,” kata Yudo dalam keterangan tertulis Dispenal, Rabu.
Adapun yang dimaksud dengan hidrografi yakni ilmu terapan yang berkaitan dengan pengukuran dan deskripsi dari fitur fisik samudera, laut, hingga pesisir dengan prediksi perubahan dari waktu ke waktu.
Yudo menyampaikan, pihaknya terus mendukung Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk secara aktif terlibat dalam forum hidrografi global dan regional.
Selain itu, Yudo mendorong Pushidrosal dapat mengelola data hidrografi secara luas untuk mendukung implementasi perlindungan lingkungan, termasuk untuk menciptakan pertahanan maritim yang kuat.
Menurutnya, hidro-oseanografi juga mempunyai peran dalam pengembangan industri perkapalan.
“Serta peningkatan bisnis pariwisata dan penyebaran konservasi hutan mangrove yang sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak dari tsunami,” terang dia.
NIOHC merupakan Komisi Hidrografi Samudra Hindia Utara yang menjadi bagian dari International Hydrographic Organization (IHO).
Pertemuan NIOHC ke-21 di Bali ini l dihadiri oleh 16 negara anggota NIOHC yang meliputi Bangladesh, Sri Lanka, India, Oman, Maladewa, Australia, Pakistan, dan Saudi Arabia.
Kemudian Thailand dan Inggris yang berstatus member, Perancis, Amerika Serikat, Mauritius, serta Indonesia sebagai tuan rumah.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/24/15332921/ksal-sebut-hidrografi-berperan-penting-dalam-keamanan-navigasi-alki