Salin Artikel

Lulus Pendidikan, 149 Prajurit Sandang Baret Merah Kopassus

Salah satu tahapan pendidikan komando yang berhasil mereka taklukan yakni jalan kaki dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape sejauh 455 kilometer siang dan malam hari.

“Berbanggalah kalian mantan siswa yang telah berhasil melalui seluruh tahapan dengan baik dan memuaskan,” kata Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan saat menutup Pendidikan Komando Angkatan 106 Tahun 2022 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (22/8/2022).

Iwan mengingatkan, penutupan pendidikan komando ini bukanlah akhir perjuangan, tetapi menjadi awal langkah untuk mengabdi kepada TNI, bangsa dan negara.

Ia mengungkapkan bahwa sepanjang perjalanan pendidikan komando ada beberapa peserta yang tak lolos karena tak mampu mengikuti standar Kopassus.

Bagi yang berhasil, Iwan berharap kualifikasi brevet komando yang telah disandang dapat mendorong dan memotivasi untuk mengabdikan diri di Korps Baret Merah.

“Selamat bertugas, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita dalam melanjutkan pengabdian kepada Kopassus, TNI, bangsa dan negara tercinta,” terang dia.

“Sekian dan terima kasih. Komando,” pekik Iwan menutup sambuatannya.

Tahapan pendidikan komando

Pendidikan komando didesain berbeda dengan pendidikan yang lain, baik dari berbagai segi maupun dengan tanpa memperhitungkan waktu pelajaran yang ideal.

Pendidikan komando terbagi dari tiga tahap yaitu tahap basis, gunung hutan dan tahap rawa laut yang seluruhnya merupakan media latihan dengan materi teknik dan taktik pasukan khusus.

Di tahap basis, prajurit telah dibekali ilmu-ilmu dasar prajurit komando baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan tim sehingga mampu membentuk karakter prajurit komando sejati.

Akhir tahap basis ditandai dengan materi  Uji Keterampilan Komando (UKK). Pada materi ini, siswa harus menyelesaikan selama 12 hari yang membutuhkan tekad tinggi serta karakter prajurit individu.

Peserta didik harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrem.

Materi-materi yang dihadapi banyak mengandung risiko tinggi bahkan nyawa sebagai taruhannya dengan tujuan membentuk jiwa korsa sebagai prajurit komando.

Tahap gunung hutan diakhiri dengan ditandainya kegiatan long march dari Bandung ke Cilacap dengan 10 etape siang dan malam hari sejauh 455 kilometer.

Terakhir tahap rawa laut media yang sangat sulit untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, pasang surut air laut, lumpur hidup daerah rawa, sungai lebar, yang harus dikombinasikan dengan kegiatan teknik dan taktik khusus.

Di akhir tahap rawa laut, peserta didik harus mampu mempertahankan cover sendiri dengan taruhannya yang paling ringan adalah menjadi gila, bahkan nyawa pun bisa hilang bila dalam diri tidak terbentuk karakter prajurit komando.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/22/19391391/lulus-pendidikan-149-prajurit-sandang-baret-merah-kopassus

Terkini Lainnya

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke