Salin Artikel

Khofifah Dinilai Cocok Dampingi Prabowo pada 2024, Punya "Quadruple Power"

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Trias Politika Agung Baskoro menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal unggul jika menggandeng Khofifah Indar Parawansa menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Menurut Agung, Khofifah adalah sosok politikus yang tepat untuk mendampingi Prabowo, selain Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin.

Akan tetapi, kata Agung, Khofifah mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan dengan Cak Imin.

"Karena Khofifah mewakili 'quadruple power', hal utama dalam politik Indonesia. Perempuan, Jawa, NU, dan Islam," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Maksud Agung adalah Khofifah sebagai politikus perempuan juga mewakili etnis Jawa. Dalam konteks pilpres dan pemilihan umum, pertarungan untuk memperebutkan suara di Jawa sangat ketat.

Apalagi, Gerindra mempunyai basis pemilih di Jawa Barat, sedangkan PKB sangat dominan di Jawa Timur.

Selain itu, Khofifah juga merupakan tokoh Nahdlatul Ulama yang dihormati serta wujud seorang politikus Muslimah. Hal-hal itu yang menurut Agung bisa menjadi daya tarik dan faktor pembeda sekaligus keunggulan Khofifah.

Agung mengatakan, jika Prabowo berpasangan dengan Khofifah dalam Pilpres 2024 maka kemungkinan besar bakal unggul dari para pesaingnya dalam beberapa segi.

"Munculnya Khofifah sebagai cawapres bisa menghantarkan keunikan atau diferensiasi tadi dalam pasangan ini, sehingga lawannya kelak akan mendapat perlawanan hebat baik dalam konteks Ganjar, Anies, atau siapa pun," ucap Agung.

Menurut Agung, Prabowo harus belajar dari dua pilpres sebelumnya, yakni 2014 dan 2019.

Dia mengatakan, seharusnya Prabowo bisa memetik pelajaran mengapa dia kalah dalam dua ajang pilpres itu.

Agung mengatakan, salah satu faktor yang membuat Prabowo kalah dalam dua pilpres itu adalah keputusannya memilih pendampingnya.

"Karena dalam dua  pemilu sebelumnya, Prabowo kurang tepat memilih nama," ujar Agung.

"Misalnya dalam konteks memilih Hatta Rajasa yang berelektabilitas rendah di 2014, dan Sandiaga Uno yang berasal dari dalam Gerindra dan elektabilitas saat 2019 belum memadai mendongkrak," lanjut Agung.

Agung menilai langkah Prabowo menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra koalisi menuju Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pilpres 2024 merupakan langkah jitu.

Sebab, menurut Agung, koalisi antara Gerindra dan PKB bisa memadukan dua karakter basis massa masing-masing partai, yaitu Gerindra yang merepresentasikan kaum nasionalis, serta PKB dengan massa dari kalangan santri dan warga Nahdlatul Ulama.

"Tinggal menimbang nama-nama dari internal dari PKB yang pas untuk mendampingi Prabowo," ucap Agung.

Partai Gerindra mulai hari ini menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.

Rapimnas itu dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra, organisasi sayap partai, serta Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Gerindra.

Rapimnas itu diharapkan akan mendengar jawaban dari Prabowo terkait dengan usulan untuk mengusungnya menjadi capres pada 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Prabowo akan memberikan jawab tersebut mendapat dukungan dari para kader untuk maju dalam Pilpres 2024.

“Dukungan itu juga membawa suara dari struktur di bawahnya masing-masing dan kami berharap akan mendapat jawaban langsung dan resmi dari Pak Prabowo untuk kesiapan beliau maju sebagai capres 2024,” kata Habiburokhman.

Sedangkan menurut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, permintaan kader supaya Prabowo maju sebagai capres 2024 berasal dari berbagai struktur partai dan masyarakat.

“(Kader) meminta agar beliau maju menjadi presiden dalam 2024,” kata Muzani.

(Penulis : Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Sabrina Asril)

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/12/15134441/khofifah-dinilai-cocok-dampingi-prabowo-pada-2024-punya-quadruple-power

Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke