JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra menyatakan langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satgas Khusus (Satgassus) Merah Putih adalah langkah tepat.
Keputusan Sigit itu diambil di tengah-tengah proses penyidikan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Kapolri telah mengevaluasi Satgasus ini dan kemarin memutuskan untuk membubarkanya, saya kira ini sudah langkah yang tepat agar tidak ada keraguan publik terkait penanganan kasus penembakan terhadap Brigadir J oleh Polri," kata Ardi dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini menjadi tersangka dugaan pembunuhan berencana Brigadir J sempat menjabat Kepala Satgassus Merah Putih.
Gagasan awal pembentukan Satgasus Merah Putih, kata Ardi, karena ada kebutuhan untuk mengkoordinasikan penanganan kasus-kasus yang mendapat atensi pimpinan Polri atau masyarakat luas.
Akan tetapi, Satgassus itu seolah terseret dalam pusaran kasus dugaan pembunuhan Brigadir J karena Ferdy Sambo turut menjadi tersangka bahkan diduga otak peristiwa itu.
"Dulu ketika dibentuk tahun 2019 saya kira tidak ada masalah dengan Satgasus ini. Namun belakangan ini menjadi masalah karena kepala Satgasus ini, yaitu FS, diduga terlibat menjadi mastermind dalam penembakan terhadap Brigadir J," ucap Ardi.
Keputusan Sigit membubarkan Satgassus Merah Putih disampaikan pada Kamis (11/8/2022) kemarin.
"Kapolri resmi hentikan kegiatan dari Satgassus Polri," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mako Brimob, Depok, Kamis (11/8/2022).
Dedi menekankan kini sudah tidak ada kegiatan yang dilakukan Satgassus Polri sebab sudah dibubarkan.
Alasan pembubaran Satgassus itu, kata Dedi, adalah untuk efektivitas kinerja.
"Untuk Satgassus Polri sudah clear. Rekan-rekan sabar, tim kerja baik tim sidik maupun tim dari itsus (inspektorat khusus). Ini semua kerja," kata Dedi.
Selain Sambo terdapat 3 tersangka lain dalam perkara itu. Yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, dan seorang warga sipil KM.
Mereka semua ditahan dan dijerat sangkaan Pasal 340 subsider Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Ancaman hukuman dari pasal sangkaan adalah tertinggi yakni pidana mati, penjara seumur hidup, dan penjara selama 20 tahun.
Satgasus Merah Putih dibentuk pertama kali pada 2019 pada masa Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Satuan ini bersifat non-struktural di Polri.
Pembentukan Satgassus Merah Putih berdasarkan surat perintah nomor Sprin/681/III/HUK.6.6/2019 tertanggal 6 Maret 2019.
Orang yang pertama menjabat sebagai Kepala Satgassus adalah mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Idham Azis.
Saat menjabat sebagai Kasatgassus Merah Putih, Idham masih berpangkat Komjen dan menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim). Sedangkan saat itu Ferdy Sambo yang menjabat Koorspripom Polri ditugaskan sebagai Sekretaris Satgassus.
Satgassus Merah Putih mempunyai wewenang melakukan penyelidikan sejumlah perkara antara lain yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Narkotika, Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Ferdy Sambo pertama kali menjabat sebagai Kasatgassus Merah Putih pada 2020, melalui Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020 yang diteken pada 20 Mei 2020.
Masa kepemimpinan Sambo sebagai Kasatgassus sempat diperpanjang hingga akhir 2022 sesuai dengan Surat Perintah (Sprin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan nomor: Sprin/1583/VII/HUK.6.6./2022 yang diteken 1 Juli 2022.
Satgas ini pernah menorehkan sejumlah prestasi. Yakni mengungkap penyelundupan 1 ton narkotika jenis sabu di bekas bangunan Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten.
Saat dipimpin Sambo, Satgassus Merah Putih juga membongkar kasus penyelundupan sabu seberat 821 kilogram di Serang pada 19 Mei 2020.
Selain itu, Satgassus juga mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 402 kilogram di Sukabumi, Jawa Barat, yang dikendalikan jaringan dari Iran pada 4 Juni 2020.
(Penulis : Adhyasta Dirgantara | Editor : Bagus Santosa)
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/12/10550341/keputusan-kapolri-bubarkan-satgassus-merah-putih-dinilai-tepat