Salin Artikel

Mendagri Akan Beri Sanksi Daerah dengan Nilai SPI Rendah Terus-menerus

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan menjatuhkan sanksi bagi daerah yang hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) rendah secara terus-menerus.

Tito mengatakan, penjatuhan sanksi tersebut sesuai dengan Undang-Undang Pemerintah Daerah.

Adapun sanksi yang dijatuhkan bisa bermacam-macam, di antaranya, teguran tertulis yang akan diumumkan ke publik.

Menurut Tito, sanksi ini akan berdampak besar bagi kepala daerah yang dipilih melalui pemilu.

“Kalau teguran aja dipublikasikan ke publik saja, bagi kepala daerah, hasil pilkada itu besar pengaruhnya karena itu memengaruhi elektabilitasnya,” kata Tito saat ditemui awak media di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (11/8/2022).

Adapun SPI merupakan salah satu upaya pemetaan risiko korupsi yang dilakukan oleh KPK.

Survei ini menyasar berbagai kelompok responden, termasuk kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.

Tito mengatakan, Kemendagri akan memberikan pendampingan bagi daerah yang memiliki nilai SPI rendah.

Kemendagri juga akan mencari tahu permasalahan lain di daerah tersebut dan mencoba mencari solusi bersama KPK.

“Saya akan terjunkan Irjen nanti, untuk melihat masalahnya apa saja,” kata Tito.

Sebagai informasi, hari ini, Tito memenuhi undangan KPK untuk mengikuti program pendidikan antikorupsi.

Tito mengatakan, pada kesempatan tersebut, pihaknya mendapatkan informasi dari KPK mengenai sejumlah daerah yang sangat rentan melakukan tindak pidana korupsi dan daerah dengan integritas tinggi,

Menurut dia, informasi dari KPK tersebut menjadi masukan bagi Kemendagri yang memayungi pemerintahan daerah.

“Kami nanti berkolaborasi dengan KPK supaya untuk bisa memperbaiki daerah-daerah rendah ini,” ujar Tito.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/11/15391891/mendagri-akan-beri-sanksi-daerah-dengan-nilai-spi-rendah-terus-menerus

Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke