Salin Artikel

Muncul Subvarian BA.4.6, Epidemiolog: Jadi Masalah Baru jika Abai Prokes

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan, munculnya subvarian Omicron BA.4.6 bisa membawa masalah baru terhadap penanganan Covid-19.

Masalah baru ini bisa saja tercipta utamanya jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan (prokes) dan tidak mengakses vaksinasi hingga tiga dosis. Apalagi penularan subvarian BA.4.6 puluhan kali lebih cepat dibandingkan subvarian sebelumnya.

"Artinya kehadiran BA.4.6 juga akan menjadi masalah ke depan kalau kita melemahkan atau abai dalam kombinasi strategi dengan penguat vaksinasi yaitu 3T (testing, tracing, treatment) dan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan)," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Dicky lantas menyoroti cepatnya penularan infeksi BA.4.6. Berdasarkan informasi The Centre for Medical Genomics di Rumah Sakit Ramathibodi Thailand, penularan BA.4.6 mencapai 15 persen lebih menular daripada BA.5 di dunia secara umum.

Subvarian ini 12 persen lebih mudah menular dibanding BA.2.75 di dunia secara umum, dan bahkan dapat sampai 53 persen lebih mudah menular dari BA.2.75 di Asia. BA.4.6 ini juga 28 persen lebih mudah menular daripada BA.5 di Asia.

"Tentunya di manapun tidak hanya di Indonesia, atau secara global, ini akan menjadi tambah masalah. Karena BA.4.6 bisa menginfeksi orang yang sudah terinfeksi BA.5 masalahnya," beber Dicky.

Lebih lanjut Dicky menjelaskan, cara menangani penularan subvarian ini tetap sama. Vaksinasi tetap menjadi cara ampuh agar gelombang kasus Covid-19 berikutnya bisa ditekan.

Menurut Dicky, vaksinasi terbukti menurunkan risiko keparahan kematian dan memberikan durasi proteksi yang lebih lama saat terinfeksi kembali (re-infeksi).

"Terinfeksi (1 kali) saja itu parah. (Terinfeksi) lebih dari 2-3 kali tambah parah. Jadi jangan dianggap berkali-kali terinfeksi Covid-19 bagus, tidak. Makin buruk bahkan potensi long Covid-19 makin besar," jelas Dicky.

Sebagai informasi berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua baru sebanyak 170.356.449 atau 72,60 persen.

Kemudian, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) baru 57.745.319 atau 24,61 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/10/17574201/muncul-subvarian-ba46-epidemiolog-jadi-masalah-baru-jika-abai-prokes

Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke