Salin Artikel

Komnas HAM Buka Kemungkinan Periksa Kembali Semua Ajudan Ferdy Sambo

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membuka kemungkinan memanggil kembali semua ajudan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo untuk dimintai keterangan terkait kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

"Iya sangat mungkin (untuk periksa ulang)," ujar Ketua Komisioner Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat ditemui di kantor Komnas HAM Jalan Latuharhary Nomor 4B, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).

Damanik mengatakan, meskipun salah satu ajudan Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka, Komnas HAM tetap masih bisa melakukan pemeriksaan secara langsung. 

"Misalnya dia (ajudan yang ditahan) tidak bisa datang kemari. Oke, tidak ada sulitnya Komnas HAM dengan timsus kan punya kesepakatan kerjasama," imbuh dia.

Sebagai informasi, pemeriksaan para ajudan Ferdy Sambo oleh Komnas HAM yang pertama digelar pada 27 Juli 2022.

Menurut jadwal, tujuh orang ajudan Ferdy Sambo diperiksa pada hari itu.

Akan tetapi, ajudan yang datang hanya enam, termasuk Bharada E atau Richard Eliezer yang kini berstatus sebagai tersangka.

Sedangkan satu ajudan yang tidak hadir pada pemeriksaan pertama diperiksa bersama asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo pada 1 Agustus 2022.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan, pemeriksaan tujuh ajudan tersebut membuat penyelidikan kasus kematian Brigadir J semakin mendekati titik terang.

"Kami memang mendapat kemajuan yang signifikan, kenapa? Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan pada minggu lalu oleh ADC (aide de camp) yang lain," papar Beka.

Akan tetapi, belakangan Bharada E memberikan keterangan terbaru yang berbeda dari keterangan sebelumnya yang disampaikan kepada Komnas HAM dan kepolisian.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, yang menjelaskan bahwa kliennya merasa tertekan karena pernah memberikan keterangan berbeda dari fakta yang terjadi.

"Bharada E ini kan galau, dan tertekan kemudian perasaannya tidak nyaman. Tidak nyaman bukan karena tekanan dari penyidik, tapi tidak nyaman karena tindakan dia (memberikan keterangan) memang sudah dia lakukan, tapi dia harus mengatakan hal yang berbeda dari yang dia alami," kata Deolipa, Senin (8/8/2022).

Bharada E kemudian membuat keterangan baru dan berani mengungkapkan fakta sebenarnya di depan penyidik, antara lain pengakuan bahwa peristiwa tersebut dilakukannya atas perintah atasan.

Deolipa juga menyebut kliennya bersedia menjadi justice collaborator dalam kasus kematian Brigadir J.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/09/14364531/komnas-ham-buka-kemungkinan-periksa-kembali-semua-ajudan-ferdy-sambo

Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke