Salin Artikel

Komnas HAM: Buka CCTV dan WA Group Terkait Tewasnya Brigadir J!

Komnas HAM meyakini, dua alat bukti itu akan membuat kasus ini terang benderang. 

"Jadi kalau dia (penyidik Polri) sampaikan di sini, lalu Bharada E sampaikan di sini, apa kalian pikir, kami langsung percaya? Tidak! Maka saya desak, CCTV harus dibuka, alat komunikasi harus dibuka," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Komnas HAM seperti yang disiarkan Kompas TV, Senin (8/8/2022).

Menurut Taufan, keterangan orang demi orang masih dinilai sumir untuk memastikan kronologi kasus ini. Sehingga dua alat bukti itu akan memastikan kebenaran dari pengakuan orang-orang yang telah dimintai keterangannya oleh Komnas HAM.

Saat ini, Komnas HAM telah memegang data percakapan dari 10 ponsel. Sementara lima ponsel lainnya belum diserahkan penyidik Siber Bareskrim Polri.

"Alat komunikasinya, alat komunikasinya itu kan begini, contoh ya, mereka bilang ada WA grup. Kami ingin tahu di WA grup ini kalian ngomong apa, kan begitu," tutur Taufan.

Komnas HAM juga sudah mengantongi bukti, termasuk kronologi waktu kejadian yang semakin mengerucut.

Namun masih ada bagian yang hilang di rumah dinas Ferdy Sambo karena CCTV yang dinyatakan rusak oleh kepolisian.

"Nanti kalau CCTV itu ditemukan, ya mudah-mudahan sih barangnya masih lengkap semua, nah itu akan (mengungkap kematian Brigadir J secara) terang-benderang," ujar Taufan.

Sembari menunggu bukti kunci tangkapan gambar CCTV, Komnas HAM terus bergerak mengumpulkan barang bukti.

Salah satunya pemeriksaan uji balistik yang akan digelar Rabu (10/8/2022) lusa.

Selain itu, pemeriksaan alat bukti komunikasi akan dilakukan besok, Selasa (9/8/2022),  dengan mendengarkan penjelasan temuan dari Siber Bareskrim Polri.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada pada Jumat (8/7/2022), sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Brigadir J diduga sempat melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.

Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar.

Bharada E yang ada di lantai atas menanyakan soal teriakan itu. Namun, Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya.

Kemudian, aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/09/05060051/komnas-ham--buka-cctv-dan-wa-group-terkait-tewasnya-brigadir-j-

Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke