Presiden mengatakan, apabila harga bensin naik, harga barang juga akan mengalami kenaikan secara bersamaan.
Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah saat ini memberikan subsidi hingga Rp 502 triliun untuk mengatasi hal tersebut.
"Coba di negara kita, bayangkan Pertalite naik dari Rp 7.650 harga sekarang, kemudian jadi harga yang benar Rp 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan," ujar Jokowi saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022, di Sentul International Convention Center di Bogor, sebagaimana disiarkan YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022).
"Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan? Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah dengan apa, dengan subsidi, karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," tutur dia.
Presiden menyebutkan, subsidi dari negara sebesar Rp 502 triliun bukan jumlah yang kecil.
Menurut dia, tidak ada negara lain yang berani memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) sebesar yang dilakukan Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan, saat ini memang dunia berada keadaan sangat sulit.
Saat Jokowi bertemu para pemimpin dunia, seperti Sekjen PBB Antonio Guterres, para kepala lembaga internasional, kepala negara G7, kata Jokowi, mereka menyatakan sulitnya kondisi dunia.
"Beliau-beliau menyampaikan, Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit, terus kemudian tahun seperti apa? tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati, bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," ucap Jokowi.
Jokowi pun mengutip penjelasan dari Sekjen PBB dan juga IMF bahwa akan ada 66 negara yang akan ambruk ekonominya.
Saat ini, kondisi itu mulai tampak. "Sekarang sudah mulai satu per satu angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25, kemudian 42, mereka detail mengalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut dan sebagian sudah kelaparan," tutur dia.
"Ini saya sampaikan apa adanya karena posisi pertumbuhan ekonomi bukan hanya turun tapi anjlok semuanya. Singapura, Eropa, Australia, Amerika, semuanya. Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondsi yang megnerikan," ujar Presiden.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/05/12210151/jokowi-begitu-bensin-naik-harga-barang-otomatis-melompat