Pemukulan itu Yonas lakukan saat ia berjalan di lobi Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan penyidik terkait dugaan suap dan gratifkasi yang menjerat Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak.
Pantauan Kompas.com, Yonas mulai keluar dari pintu gedung KPK sekitar pukul 15.53 WIB. Ia dikawal oleh seorang pria berbadan tegap.
Di tempat tersebut, belasan awak media sudah menunggu Yonas selesai menjalani pemeriksaan. Namun, begitu keluar dari pintu KPK, Yonas bungkam.
Ia tidak mau menjawab satupun pertanyaan wartawan baik seputar pemeriksaan maupun Ricky Ham Pagawak.
Yonas terus merangsak maju dan menyingkirkan wartawan di sekitarnya. Dalam peristiwa itu handphone salah seorang awak media bahkan terjatuh.
Tidak hanya itu, Yonas juga memukul kamera DSLR milik salah seorang pewarta foto di lokasi hingga dua kali.
Setelah itu, ia terus berjalan dan mengabaikan pertanyaan awak media. Yonas kemudian meninggalkan lokasi telah sebuah minibus berwarna putih menjemputnya.
Sebagai informasi, KPK menetapkan Ricky sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifkasi terkait proyek di wilayah Mamberamo Tengah.
Namun, Ricky melarikan diri diduga ke Papua Nugini saat hendak dijemput paksa penyidik.
Kepolisian Polda Papua menyebut Ricky sempat terlihat di Jayapura pada 13 Juli. Namun, keesokan harinya ia terlihat di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, tepatnya di Pasar Skouw.
Pada 15 Juli KPK menetapkan Ricky sebagai buron. Surat daftar pencarian orang (DPO) atas nama Ricky Ham Pagawak ditandatangani oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
KPK menduga Ricky dibantu anggota TNI Angkatan Darat (AD) melarikan diri ke Papua. KPK telah meminta bantuan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk menghadapkan anggotanya ke penyidik.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/03/17591441/wakil-bupati-mamberamo-tengah-pukul-kamera-wartawan-usai-diperiksa-kpk