JAKARTA, KOMPAS.com - Bharada E yang merupakan salah satu dari 7 ajudan Kepala Divis Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) nonaktif Polri, Irjen Ferdy Sambo, kemarin, Selasa (26/7/2022) menghadiri pemeriksaan yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Bharada E diperiksa karena dia disebut oleh Polri terlibat baku tembak dengan mendiang ajudan Ferdy, Brigadir J, dalam peristiwa pada 8 Juli 2022 lalu.
Menurut keterangan Polri, Brigadir J tewas dalam peristiwa yang terjadi di rumah dinas Ferdy di kompleks Asrama Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Komnas HAM menilai pemeriksaan terhadap Bharada E penting karena dia disebut sebagai saksi kunci dalam peristiwa kematian Brigadir J.
"Jadi ADC (aide-de-camp) ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ucap komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, kepada wartawan, Selasa.
Maka dari itu Komnas HAM menilai kesaksian Bharada E diharapkan bisa membantu untuk mengurai kronologi dan alasan di balik kejadian itu.
Berikut ini fakta-fakta pemeriksaan Komnas HAM terhadap Bharada E yang dirangkum Kompas.com:
1. Datang terpisah
Dalam proses pemeriksaan pada Selasa kemarin, Bharada E datang terpisah dari sejumlah ajudan Ferdy yang lain.
Sebanyak 5 ajudan Ferdy datang bersamaan pada pukul 09.50 WIB ke Komnas HAM. Mereka mengenakan kemeja putih dan celana panjang coklat.
Kelima ajudan Ferdy itu menyelesaikan pemeriksaan di Komnas HAM pada pukul 17.25 WIB.
Sedangkan Bharada E datang terpisah pada pukul 13.25 WIB.
Dia juga yang paling akhir menyelesaikan pemeriksaan dan meninggalkan Komnas HAM pada pukul 18.24 WIB.
Saat datang dan meninggalkan Komnas HAM, Bharada E tidak berbicara sepatah kata pun.
2. Ditanya soal peran dalam peristiwa kematian Brigadir J
Komisioner bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan para ajudan Ferdy diperiksa dengan dua metode, yakni sendiri-sendiri dan gabungan.
Hal yang sama juga dilakukan terhadap Bharada E.
Anam mengatakan, pertanyaan kepada Bharada E sama seperti kepada ajudan Ferdy lainnya yang meliputi peranan dia dalam kejadian itu.
"Semua ajudan ditanyakan pertanyaan yang sama," kata Anam kepada wartawan, Selasa malam.
"Memang ada kekhususan masing-masing orang dalam struktur peristiwa yang menurut catatan kami punya kontribusi sendiri-sendiri, misalnya Bharada E kontribusinya apa dalam struktur peristiwa, kami tanya soal itu. Berbeda dengan ajudan lain yang memiliki kontribusi lain," jelasnya.
3. Jelaskan soal tembakan
Menurut Anam, salah satu hal yang dijelaskan oleh Bharada E dalam pemeriksaan di Komnas HAM adalah tentang peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," ujar komisioner bidang pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, kepada wartawan selepas pemeriksaan.
Akan tetapi, Anam enggan menjelaskan lebih lanjut secara gamblang mengenai detail penembakan itu.
Ia juga tak membeberkan kesimpulan apa pun kepada awak media soal penembakan tersebut.
seluruh ajudan Sambo diperiksa secara terpisah di ruangan berbeda, termasuk Bharada E.
"Pertanyaan kami bersifat terbuka, penjelasan yang kami harapkan bersifat deskriptif. Tadi, makanya tadi panjang sekali proses permintaan keterangannya, karena jawabannya deskriptif," ungkapnya.
"Jadi kalau minta kesimpulan dan sebagainya kami belum bisa menyimpulkan karena jawabannya kami meminta deskriptif," lanjut Anam.
(Penulis : Vitorio Mantalean | Editor : Krisiandi, Dani Prabowo)
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/27/12195551/3-fakta-pemeriksaan-bharada-e-di-komnas-ham-terkait-kasus-brigadir-j