Ia tak ingin pemerintah kelabakan seperti menghadapi pandemi Covid-19.
“Kita panik dan baru bertindak setelah ditemukan satu kasus yang kemudian merebak dengan sangat cepat,” tutur Netty dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).
Dalam pandangannya, kala itu pemerintah lengah meski Covid-19 sudah menyebar di beberapa negara.
Ia berharap, pemerintah lebih siap menghadapi cacar monyet yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global (PHEIC).
“Jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama, lakukan persiapan pencegahan semaksimal mungkin,” sebut dia.
Netty meminta edukasi pada masyarakat terkait cacar monyet mulai digalakkan sejak saat ini.
Masyarakat, lanjut dia, harus diberi tahu soal medium penularan, cara pencegahan dan faktor pemicu yang menyebabkan terjangkitnya penyakit tersebut.
“Langkah preventif harus lebih diutamakan mengingat masih minimnya sosialisasi mengenai penyakit ini,” katanya.
Diketahui Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan terutama mencuci tangan.
Selain itu masyarakat diminta menghindari kontak dengan orang yang memiliki gejala cacar monyet.
Gejala yang muncul adalah panas, kelainan pada kulit, bintik-bintik merah, hingga vesikel berisi cairan atau nanah.
“Yang paling khas kalau ada ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan,” papar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/26/12374761/anggota-dpr-minta-pemerintah-antisipasi-cacar-monyet-sebelum-merebak
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan