Hal ini ia sampaikan dalam merespons hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut 35,1 persen responden menilai keadaan ekonomi nasional asat ini buruk/sangat buruk.
"Kita mesti sampaikan juga kepada masyarakat bahwa kondisi perekonomian global saat ini tidak baik-baik saja, bukan hanya Indonesia yang nenghadapi situasi ini," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Ia menyebutkan, Bloomberg pun sudah membuat prediksi bahwa ada 15 negara yang memiliki risiko ekonomi.
Adapun Indonesia berada di urutan 14 dari 15 negara dengan risiko resesi 3 persen tersebut.
Menurut Moeldoko, di tengah ekonomi global yang sedang tidak baik, kondisi ekonomi nasional relatif lebih baik dengan pertumbuhan yang masih cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Moeldoko juga mengeklaim tingkat inflasi di Tanah Air masih sangat baik dibandingkan negara lain.
"Jadi kalau sekarang ada penilaian seperti itu memang masyarakat melihat bahwa ada beberapa komoditas yang sedang naik, tetapi pemerintah sudah bekerja untuk menurunkan itu semuanya," kata Moeldoko.
Ia mencontohkan, harga minyak goreng yang sempat melambung beberapa waktu lalu kini sudah mulai stabil.
Adapun survei LSI pada 27 Juni-5 Juli 2022 menunjukkan, dari seluruh responden, hanya 25,4 persen yang menganggap kondisi ekonomi nasional baik dan sangat baik.
Sementara itu, 35,1 persen menyatakan sedang, 25,5 persen buruk, dan 9,6 persen sangat buruk, serta 4,4 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak dengan sampel sebanyak 1.206 responden.
Margin of error dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/25/13535531/351-persen-responden-lsi-anggap-ekonomi-indonesia-buruk-moeldoko-kondisi