Salin Artikel

Epidemiolog Sebut Vaksin Dosis Keempat Beri 72 Persen Proteksi dari Kematian

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mendukung pemberian vaksinasi Covid-19 dosis keempat, utamanya untuk kelompok rentan.

Pasalnya, dia mengatakan, berdasarkan studi di Amerika Serikat, vaksin dosis keempat memberikan perlindungan ekstra kepada penerimanya, meskipun terinfeksi virus Covid-19.

Dicky menerangkan, Vaksin dosis keempat ini memberikan perlindungan 74 persen dari kematian akibat Covid-19 untuk kelompok rawan.

"Data menunjukkan pemberian dosis keempat khususnya pada kelompok rawan, lansia, komorbid, memberikan proteksi perlindungan 64 persen dari potensi masuk rumah sakit, dan 72 persen proteksi dari kematian untuk kelompok rawan," ucap Dicky kepada Kompas.com, Jumat (22/7/2022).

Dia menuturkan, pemberian vaksin dosis keempat bertujuan untuk merespons varian-varian baru virus Covid-19, termasuk Omicron dan turunannya. Tidak heran, banyak negara maju dan berkembang mulai mengakselerasi dosis keempat.

Di Australia, kata Dicky, pemberian vaksinasi dosis keempat sudah berjalan sekitar 3 hari yang lalu.

"Bahkan sebagian di Australia sudah tiga hari lalu pemberian dosis keempat. CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) sekalipun merekomendasikan untuk pemberian 4 dosis atau dosis keempat," ucap dia.

Idealnya, sebut Dicky, vaksin dosis keempat diberi setelah seseorang penerima vaksin dosis ketiga sekitar 4 bulan sebelumnya. Dia meyakini, pemberian vaksin ini mengurangi tingkat kematian akibat Covid-19.

"Data di AS menunjukkan kalau (usia) di atas 50 tahun belum mendapatkan dosis keempat sejak 4 bulan menerima dosis ketiga, maka risiko kematian 4 kali lebih tinggi," tuturnya.

Prioritaskan kelompok rawan

Khusus di Indonesia, Dicky menyarankan, vaksinasi dosis keempat diberikan kepada kelompok yang rentan terlebih dahulu, baik rentan karena posisi pekerjaan maupun karena posisi usia.

Mereka adalah pekerja di sektor publik, lansia, dan pengidap penyakit komorbid yang masih bisa menerima vaksin Covid-19.

Apalagi, Indonesia tidak bisa serta merta mengadopsi tren vaksinasi di negara maju lantaran rendahnya akselerasi vaksin dosis ketiga.

Per 22 Juli 2022 pukul 18.00 WIB, masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis ketiga atau penguat (booster) baru 54.148.579 atau 26,00 persen.

"Kalau kita dosis ketiga saja baru segitu, (akselerasi) enggak bisa dikejar-kejar. Tapi pada kelompok rawan, sekali lagi kalau sudah dapat dosis ketiga, ya dosis keempat diberi," sebutnya.

"Pada kelompok umum yang harus dikejar adalah dosis ketiganya. Karena bagaimana pun kalau dosis ketiga dicapai, jauh lebih efektif dibandingkan 2 dosis," sambung Dicky.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/22/19545771/epidemiolog-sebut-vaksin-dosis-keempat-beri-72-persen-proteksi-dari-kematian

Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke