JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan memantau persoalan pangan secara mingguan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai mengikuti rapat terbatas yang membahas produksi gula nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
"Bapak presiden terus melakukan monitoring setiap katakanlah satu minggu satu kali (untuk) masalah pangan. Dan kita bicara secara item per item, varietas dan komoditi tertentu sehingga pembahasannya akan detail dan pengambilan keputusan akan detail," jelas Syahrul.
Syahrul menjelaskan, dalam rapat terbatas hari ini Presiden Jokowi disebutkan banyak memberikan arahan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Salah satu arahan yang diberikan antara lain soal produksi gula dari hulu ke hilir.
"Dan menteri lain tentu saja sesuai teknis atau tugas kementerian untuk memberikan dukungan agar Kementerian BUMN bisa melangkah lebih cepat untuk memperkuat kebutuhan-kebutuhan gula konsumsi kita khususnya dan secepatnya akan masuk pada gula industri yang cukup besar itu," papar Syahrul.
Dia pun menjelaskan, saat ini kebutuhan gula nasional secara umum adalah 7,3 ton.
Sementara itu, kebutuhan gula konsumsi 3,2 juta ton dan kebutuhan gula industri 4,1 juta ton.
"Di sisi lain produksi gula nasional kita memang masih sangat rendah, 2,35 juta ton," ungkap Syahrul.
"Oleh karena itu, Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850.000 ton untuk dipersiapkan," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/20/16171401/jokowi-akan-pantau-persoalan-pangan-secara-mingguan-salah-satunya-produksi