Ia pun menyindir sebuah partai politik yang sudah memutuskan pengusungan capres terlebih dulu. Bahkan, partai itu mengusung kader partai lain.
"Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).
Hasto tak menjelaskan partai apa yang dimaksudnya itu.
Ia menyampaikan hal itu saat hadir di Rapat Tiga Pilar Partai PDI-P Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Minggu (17/7/2022).
Untuk itu, Hasto meminta semua kader dan pengurus PDI-P tidak terpengaruh romantika politik pencapresan. PDI-P, kata dia, fokus turun ke bawah membantu rakyat.
"Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain," ucap Hasto.
Lebih lanjut, secara khusus Hasto meminta agar pengurus dan kader partai, termasuk di Kalteng, untuk tak terpengaruh mengenai capres-cawapres.
Sebab, hal itu akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagaimana mekanisme yang ditetapkan internal partai banteng moncong putih.
“Kader PDI-P harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis.
Di sisi lain, sosok itu paling tidak, pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.
"Dengan berkeliling Indonesia, ia memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan. Juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masasalah rakyat dan membangun masa depan," ujar Hasto.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/18/18321871/hasto-pdi-p-ada-partai-yang-elektoralnya-turun-kemudian-mengusung-kader