JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, subvarian BA.4 dan BA.5 merupakan subvarian virus corona yang memiliki sifat vaccination evasion sehingga mampu menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi Covid-19.
Dengan demikian, kemungkinan masyarakat terinfeksi subvarian ini sangat terbuka meski sudah divaksinasi.
"Kami juga menyampaikan informasi kepada Bapak Presiden, bahwa subvarian BA.4 BA.5 ini memang memiliki kemampuan untuk vaccination evasion," kata Budi dalam keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7/2022).
"Jadi bisa menembus vaksinasi 2-3 kali lipat lebih efektif untuk menembus vaksinasi dibandingkan varian Omicron yang BA.1," imbuh dia.
Kendati demikian, Budi menegaskan hal itu bukan berarti vaksinasi tidak memiliki pengaruh bila tubuh terinfeksi subvarian BA.4 dan BA.5.
Menurut Budi, vaksinasi tetap diperlukan supaya masyarakat yang terinfeksi tidak perlu dirawat di rumah sakit bahkan meninggal dunia.
Ia menyebutkan, data menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang paling meninggal adalah orang yan belum divaksinasi atau baru divaksinasi satu dosis.
Sementara, pasien yang sudah divaksinasi dua dosis maupun tiga dosis atau booster tingkat fatalitasnya berada di bawah pasien yang belum divaksinasi.
"Sehingga disarankan masyarakat tetap cepat-cepat saja di-booster karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu terbukti mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit dan kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitasnya akan sangat rendah," ujar dia.
Budi menambahkan, vaksinasi booster juga akan menjadi syarat untuk melakukan beberapa kegiatan masyarakat.
"Dengan tujuan untuk melindungi masyarakat, kalau terkena (Covid-19) jangan sampai masuk rumah sakit dan jangan sampai wafat," kata Budi.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/18/16021031/menkes-omicron-subvarian-ba4-dan-ba5-bisa-menembus-perlindungan-vaksinasi