Adapun KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), dan PPP.
Arsul menyampaikan hal itu menanggapi aksi gowes bersama antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristyanto dan Sekjen PAN Eddy Soeparno yang dinilai sebagai sinyal bergabungnya PDI-P ke KIB.
Menurut dia, partai mana pun yang akan bergabung dengan KIB dan menawarkan capres-cawapres untuk diusung, akan dipertimbangkan, termasuk jika PDI-P mensyaratkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani sebagai capres untuk bergabung ke KIB.
“Semua nama yang selama ini disebut-sebut sebagai capres atau cawapres potensial, termasuk Mbak Puan juga, cermati dengan seksama,” ujar Arsul kepada Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
“Hanya tentu masih terlalu pagi untuk bicara soal Mbak Puan dan nama-nama lain saat ini, apalagi PDI-P sendiri belum resmi mengusungnya,” imbuh dia.
Pada prinsipnya, kata Arsul, KIB menghormati PDI-P dalam menentukan pasangan calon (paslon) yang akan diusung sebagai capres dan cawapres.
Politikus PPP itu mengatakan, otoritas pemilihan capres dan cawapres dari PDI-P ada pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.
“Jadi, KIB secara etik belum akan mendiskusikan paslon tersebut dengan PDI-P secara resmi sebelum Bu Mega mengumumkan siapa yang akan diusung oleh PDI-P,” ucap Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
Sebagai informasi, Hasto Kristyanto dan Eddy Soeparno bersepeda bersama di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (15/7/2022).
Aksi gowes bersama ini sengaja dipilih keduanya agar pembahasan mengenai kerja sama kedua partai dapat dilakukan lebih santai. Namun, keduanya membantah bersepeda itu kental muatan politis.
Eddy menuturkan, perbincangannya bersama Hasto hanya mengenai Indonesia agar ke depan dapat disegani di dunia internasional, selain membahas situasi penanganan Covid-19.
Sementara itu, Hasto menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan soal pemilihan presiden di dalam kegiatan gowes santai itu. Sebab, perhelatan Pilpres 2024 masih cukup lama.
Kendati demikian, peluang kerja sama antarparpol masih tetap dapat dilakukan, terutama dalam hal peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.
"Kami menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," tutur Hasto, Jumat.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/16/20222481/diplomasi-gowes-pdi-p-dan-pan-ppp-terlalu-pagi-untuk-bicara-mbak-puan