JAKARTA, KOMPAS.com - Bersepeda bersama menjadi cara yang dipilih Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto dan Sekjen PAN Eddy Soeparno untuk membahas sejumlah hal, Jumat (15/7/2022).
Rute sepanjang Jalan Sudirman mulai dari Gedung DPR/MPR hingga Bank Indonesia sengaja dipilih keduanya agar pembahasan mengenai kerja sama kedua partai dapat dibahas lebih santai.
"Kebetulan saya belakangan ini agak kendur sepedaan karena kesibukan. Jadi, pas kontak-kontakan dengan Mas Eddy, saya langsung sanggupi bersepeda," ucap Hasto dalam keterangannya, Jumat.
Rompi berwarna merah khas warna PDI Perjuangan sengaja dipilih Hasto. Sementara Eddy, lebih nyaman mengenakan jaket olahraga berwarna biru yang senada dengan warna PAN, ketika diplomasi "gowes" itu berlangsung.
"Sudah beberapa kali janjian ketemu, dan Mas Hasto ngajak gowes bareng aja. Cocok banget kita sama-sama suka gowes. Mas Hasto malah energik banget, tadi saya ketinggalan gowesnya" ujar Eddy.
Sebagai partai dengan perolehan 128 kursi di DPR, PDI-Perjuangan punya kans besar untuk mengusung sendiri calon presiden yang dikehendaki. Perolehan kursi yang tinggi ini pun turut sejurus dengan elektabilitas partai berlambang kepala banteng itu dalam beberapa survei terakhir.
Terbaru, berdasarkan survei Lembaga Survei Indopol Survey & Consulting, posisi PDI Perjuangan masih yang teratas di antara sembilan parpol yang ada di DPR, dengan elektabilitas mencapai 18,94 persen.
"Skemanya tetap sama, PDI-P di urutan pertama, kemudian Gerindra di urutan kedua 9,43, Partai Golkar di urutan ketiga (6,34 persen)," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat.
PDI Perjuangan pun dinilai berpotensi besar untuk berkoalisi dengan PAN, apabila hendak mencalonkan Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sebagai kandidat calon presiden.
Pasalnya, dengan elektabilitas Puan yang terbilang rendah menurut survei berbagai lembaga survei, PDI-P butuh kendaraan pendukung agar rencananya itu dapat terealisasi.
PAN dianggap sebagai salah satu kendaraan yang memungkinkan karena telah bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar bisa menjadi salah satunya.
"Saat Puan sebagai capres, maka kans terbesar untuk berkoalisi terbuka ke KIB. Karena sampai sekarang belum ada nama resmi yang diajukan untuk sebagai capres maupun cawapres (KIB)," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).
Kerja sama
Baik Hasto maupun Eddy, keduanya kompak membantah bahwa kegiatan bersepeda yang mereka lakukan kemarin kental muatan politis. Meski tak menutup kemungkinan dilakukannya kerja sama kedua partai ke depan.
Eddy menuturkan, perbincangannya bersama Hasto hanya berputar tentang bagaimana Indonesia ke depat dapat disegani di dunia internasional. Selain juga membahas situasi penanganan Covid-19.
Sementara Hasto mengatakan bahwa kader PDI Perjuangan selama ini kerap turun ke bawah menyapan konstituen.
Hasto menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan soal pemilihan presiden di dalam kegiatan gowes santai itu. Pasalnya, perhelatan Pilpres 2024 masih cukup lama.
Kendati demikian, peluan kerja sama antar parpol masih tetap dapat dilakukan. Terutama dalam hal peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.
"Kita menawarkan tidak bicara koalisi atau kerja sama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerja sama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," tutur dia.
Ajakan ini pun disambut positif oleh Eddy. Bahkan, ia menilai bahwa gagasan itu merupakan ide yang baik.
Puan rawan terganjal
Di sisi lain, PDI Perjuangan memiliki ancaman di internal bila ingin mengusung Puan sebagai capres.
Elektabilitas Puan yang rendah memberikan peluang bagi Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan, untuk dicalonkan. Baik itu dari partainya sendiri maupun partai lain.
Partai Nasdem, menjadi salah satu partai yang telah secara terang-terangan berminat untuk mengusung Ganjar sebagai kandidat capres di Pilpres 2024 mendatang, meski Ganjar secara tegas menyiratkan bahwa dirinya kader banteng.
Agung mengatakan, PDI Perjuangan harus dapat menahan Ganjar untuk tidak dicalonkan sebagai capres, bila tidak ingin posisi Puan terancam.
Puan, kata dia, memang diakui memiliki curriculum vitae yang lengkap. Ketua DPR itu pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta kini menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan.
Bahkan, Puan membantu Ganjar dua kali memenangkan kontestasi di Pilkada Jawa Tengah.
Namun, bila ke depan Ganjar tidak dicalonkan oleh internalnya, tetapi diusung oleh partai lain, Ganjar bisa menjadi ancaman tak hanya untuk Puan, tapi juga PDI Perjuangan.
"Karena bila tidak, efeknya terstruktur, sistematis, dan masif terhadap skenario PDI-P untuk hattrick di pileg dan pilpres, karena suara partai di elite maupun publik secara keseluruhan menjadi terbelah ke sosok Puan atau Ganjar," kata Agung.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/16/07232201/diplomasi-gowes-dengan-pan-sinyal-pdi-perjuangan-gabung-kib