JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, meningkatnya positivity rate menunjukkan bahwa risiko penularan Covid-19 di masyarakat juga mengalami kenaikan.
Reisa menuturkan, pada 13 Juli 2022, positivity rate harian tercatat 5,88 persen.
"Dan positivity rate sepekan terakhir adalah 5,72 persen. Artinya saat ini Indonesia kembali masuk menjadi negara yang harus diperhatikan," ujar Reisa dalam keterangan pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis (15/7/2022).
"Dengan peningkatan positivity rate ini artinya ada peningkatan risiko terinfeksi saat kita beraktivitas pada lingkungan," lanjutnya.
Reisa pun mengingatkan, berdasarkan standar badan kesehatan dunia atau WHO, besaran positivity rate sebaiknya tidak lebih dari 5 persen.
Sehingga apabila risiko penularan Covid-19 kembali tinggi, maka menurutnya, harus ada beberapa penyesuaian dan imbauan untuk masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, protokol kesehatan (prokes) dan peningkatan capaian vaksinasi booster menjadi kunci menghadapi situasi naiknya positivity rate Covid-19 di Indonesia yang melebihi 5 persen.
Sementara itu, saat disinggung apakah ada rencana pengetatan kembali aktivitas masyarakat menyusul naiknya positivity rate ini, Moeldoko menegaskan masih menunggu.
Menurutnya, pemerintah menunggu komando dari Koordonator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dan Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto.
"Ya itu tinggal nanti kita tunggu komando dari Pak Luhut dan Pak Airlangga. Juga Menteri Kesehatan akan mereview berbagai perkembangan situasi saat ini," ujar Moeldoko di Gedung Kridha Bakti, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/15/11521501/satgas-positivity-rate-naik-berarti-risiko-terinfeksi-covid-19-meningkat