Salin Artikel

Peternak Diperkirakan Rugi Rp 788,81 M, Ombudsman Nilai Kementan Lambat Tangani PMK

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) memperkirakan kerugian peternak sapi yang terdampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai Rp 788,81 miliar.

Anggota ORI, Yeka Hendra mengatakan kerugian itu mengacu pada data yang diunggah siagapmk.id. Pada laman itu disebutkan sebanyak 366.540 ekor sapi sakit, 140.321 sembuh, 2.419 mati, potong bersyarat 3.698 ekor, dan belum sembuh 220.102 ekor.

“Diperkirakan potensi kerugian yang dialami oleh peternak sapi tidak kurang dari Rp 788,81 miliar,” kata Yeka dalam konferensi pers yang digelar secara hybrid, Kamis (14/7/2022).

Hendra mengatakan, kerugian miliaran rupiah tersebut belum termasuk masalah yang dihadapi peternak sapi perah. Pendapatan mereka merosot akibat produksi susu menurun.

Ia mencontohkan, berdasarkan data yang dihimpun Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), sebanyak 79.934 sapi perah yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur terpapar wabah PMK.

Masing-masing provinsi tersebut mengalami penurunan produksi 137,14 ton, 66 ton, dan 535,71 ton. Menurut Hendra, karena kemerosotan ini, impor sapi meningkat.

“Potensi kerugiannya tidak kurang dari Rp 6 miliar per hari, atau dalam satu bulan bisa mencapai 1,7 triliun rupiah,” ujar Hendra.

Lebih lanjut, Hendra menilai penanganan wabah PMK oleh Kementerian Pertanian (Kementan) cenderung lambat.

Salah satunya dalam penerbitan Kepmentan No. 517 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Kepmentan No. 510 Tahun 2022 tentang Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku pada tanggal 7 Juli 2022.

“Ombudsman menilai, bahwa penetapan Kepmentan ini sangat lambat, semestinya hal ini bisa ditetapkan paling lambat Tanggal 23 Juni 2022,” tutur Hendra.

Hingga saat ini, berdasarkan catatan siagapmk.id, vaksinasi terhadap hewan ternak di 22 provinsi baru menyasar 476.650 ekor.

Sementara, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cakupan vaksinasi baru 450.490 ekor.

“Dalam satu bulan terakhir masih terdapat perbedaan data antara BNPB dan Kementan,” tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/14/15262071/peternak-diperkirakan-rugi-rp-78881-m-ombudsman-nilai-kementan-lambat

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BP2MI: Perlu Pemahaman Hukum yang Sama Berantasan Perdagangan Orang di ASEAN

BP2MI: Perlu Pemahaman Hukum yang Sama Berantasan Perdagangan Orang di ASEAN

Nasional
Mahfud Ingatkan Pejabat, Pengacara agar Tak Halangi Pengungkapan Pencucian Uang

Mahfud Ingatkan Pejabat, Pengacara agar Tak Halangi Pengungkapan Pencucian Uang

Nasional
2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Wapres: Kita Cegah PMI Ilegal

2 Jenazah Pekerja Migran Dipulangkan Setiap Hari, Wapres: Kita Cegah PMI Ilegal

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kebuntuan Anies Baswedan | Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Rusia-Ukraina

[POPULER NASIONAL] Kebuntuan Anies Baswedan | Blunder Prabowo Usulkan Proposal Damai Rusia-Ukraina

Nasional
Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

BERITA FOTO: Megawati Ingin Ganjar Ditampilkan Otentik, Sosok Dekat dengan Rakyat

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

BERITA FOTO: Puan Bacakan Hasil Rakernas PDI-P, Menangkan Ganjar Sebagai Presiden di 2024

Nasional
BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

BERITA FOTO: Puan Bocorkan Strategi Kampanye PDI-P di Pemilu 2024

Nasional
RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

RUU Kesehatan Dikhawatirkan Tak Dapat Perhatian Penuh karena Kesibukan Pemilu 2024

Nasional
Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Penyidik Polri Bantah Terima Suap Atas Perkara yang Dikondisikan AKBP Bambang Kayun

Nasional
RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

RUU Kesehatan Diharapkan Atur Pelayanan Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Nasional
RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Dinilai Perlu Menerapkan Perspektif Keadilan Gender, Ini Alasannya

Nasional
Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Megawati Minta Kader PDI-P Citrakan Ganjar Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Wapres Enggan Komentari Penolakan Proposal Prabowo Soal Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Respons Kepala Bappenas, Wapres Yakin Prevalensi Stunting Turun 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke