Salin Artikel

Epidemiolog Sebut Penerapan PPKM Jabodetabek Kembali ke Level 1 sebagai Langkah yang Tepat

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono menilai, perubahan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 2 ke level 1 di wilayah Jabodetabek merupakan langkah yang tepat. 

Menurut dia, ada beberapa hal yang membuat keputusan itu tepat.

Pertama, kondisi pandemi Covid-19 tidak bisa dilihat dari tingkat penularan yang tinggi di Jakarta dan sekitarnya.

Tetapi juga harus melihat tingkat keterisian rumah sakit dan kasus fatal meninggal dunia.

"Kita harus bandingkan dengan apakah diikuti dengan trend yang masuk rumah sakit atau ICU. Kalau tidak diikuti, maka sebenarnya sebagian penularan sudah mulai tidak begitu berdampak pada keparahan (kapasitas RS) dan tren kematian," ucap Pandu saat dihubungi, Kamis (7/7/2022).

Jakarta memang memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun data kematian dan data keterisian rumah sakit perawatan Covid-19 masih sangat rendah.

Pandu juga menyebut, hari raya Idul Adha tidak bisa menjadi tolok ukur untuk meningkatkan status PPKM. Karena evaluasi PPKM sudah berubah dari sebelumnya per minggu menjadi per bulan.

"Iya bisa (dengan alasan Idul Adha), tapi itu evaluasi mingguan. Sekarang evaluasi bulanan jadi agak harus hati-hati," ucap Pandu.

Selain itu, pergerakan orang saat hari raya Idul Adha tidak semasif Idul Fitri dan tradisi mudik.

Idul Adha yang ditetapkan pemerintah pada hari Minggu (10/7/2022) juga tidak memberikan kesempatan libur panjang untuk penduduk di Jabodetabek.

Pandu justru mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang berani merevisi penetapan PPKM Level 2 menjadi Level 1 dalam sehari di Jakarta setelah mencermati kembali tren penularan kasus Covid-19

"Itu bagus kan, daripada melanggengkan keputusan pakai data yang tidak akurat," kata Pandu.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kembali menetapkan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai daerah level 1 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ketetapan ini dikeluarkan setelah sebelumnya Tito menetapkan bahwa kawasan Jabodetabek masuk level 2 PPKM berdasarkan Inmendagri Nomor 33 Tahun 2022.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Syafrizal membeberkan alasan berubahnya status PPKM Jabodetabek hanya dalam waktu satu hari.

Syafrizal mengatakan, awalnya pemerintah pusat menetapkan Jabodetabek masuk PPKM level 2 berdasarkan indikator transmisi komunitas wilayah.

Namun Kemendagri melihat bahwa terjadi tren penurunan kasus dalam sepekan terakhir.

"Dalam satu minggu terakhir kami melihat terjadi tren pelandaian yang mengindikasikan wilayah aglomerasi Jabodetabek telah melewati puncak (penularan)," kata Syafrizal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/07/15555111/epidemiolog-sebut-penerapan-ppkm-jabodetabek-kembali-ke-level-1-sebagai

Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke