Salin Artikel

Parpol Perlu Segera Bentuk Koalisi, jika Tak Mau Dicap Hanya Jadi EO

Alasannya, tahun 2022 dinilai sebagai momentum untuk melakukan terobosan dan bisa memberikan kesempatan panjang melakukan sosialisasi visi misi program kebijakan.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

"Ini menjadi fase lanjutan setelah berkoalisi atau mampu secara mandiri maju pilpres untuk menelurkan dan membumikan visi, misi program dan inovasi kebijakan platform pilpres ke publik ketika masih kesulitan bicara capres-cawapres," kata Agung.

Dia memberikan contoh koalisi yang sudah terbentuk yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) antara PAN, Golkar dan PPP yang bisa secara leluasa membuat program sesuai dengan koalisi yang terbentuk.

Agung menilai, beberapa partai politik yang mulai membuat poros koalisi sebaiknya segera melakukan deklarasi.

Misalnya, Partai Gerindra dan PKB yang digembar-gemborkan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan poros Gondangdia dari Partai NasDem, Demokrat dan PKS.

"Ini waktu yang tepat untuk mendeklarasikan resmi koalisi atau kembali menjajaki komunikasi dengan partai lainnya agar kans masing-masing ketua umum atau capres rekomendasinya dapat maju dalam Pilpres semakin besar" ucap Agung.

Menurut dia, apabila momentum tahun ini tidak digunakan untuk mendeklarasikan koalisi Pilpres 2024, partai yang lambat bisa jadi hanya sebagai pelengkap saja dalam koalisi yang sudah terbentuk.

"Koalisi yang tercapai di penghujung (juga) acapkali semakin mengafirmasi bahwa partai tak ubahnya event organizer bagi capres-cawapres yang diusung ketimbang institusi politik yang memiliki peran strategis dalam menentukan arah pembangunan bangsa dan nasib rakyat selama lima tahun ke depan," ucap Agung.


Untuk diketahui, saat ini sudah ada satu koalisi yang resmi dideklarasikan yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi PAN, Golkar, dan PPP.

Ketiga partai itu memiliki suara yang cukup untuk memenuhi presidential threshold 20 persen sebagai syarat untuk mencalonkan presiden dan wakil presiden.

Ketiga partai itu memiliki suara total 23,67 persen dengan rincian Golkar (12,31 persen), PAN (6,84 persen), dan PPP (4,52 persen). 

Sementara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga sudah menyatakan diri sepakat untuk bekerja sama. Pertemuan antara pengurus wilayah kedua partai ini menguatkan rencana kerja sama itu, meski ketua umum kedua partai yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar belum bertemu.

Jika koalisi Gerindra-PKB terbentuk, maka poros ini juga sudah memenuhi presidential threshold. Total suara Gerindra-PKB yakni 22,26 persen dengan rincian suara Gerindra 12,57 persen dan suara PKB 9,69 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/06/11101641/parpol-perlu-segera-bentuk-koalisi-jika-tak-mau-dicap-hanya-jadi-eo

Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke