JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Imparsial Gufron Mabruri berharap berbagai kegiatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara atau Hari Ulang Tahun Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang ke-76 pada 1 Juli 2022 lalu tak cuma seremonial.
Dia berharap Polri di usia saat ini seharusnya semakin matang dan tanggap terhadap beragam kritik yang disampaikan masyarakat kepada lembaga penegak hukum.
"Kami memandang peringatan hari jadi semestinya digunakan sebagai momentum bagi Polri untuk melakukan refleksi, evaluasi dan koreksi diri dalam rangka memperbaiki kinerja polri
ke depan," kata Gufron dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (3/7/2022).
"Tentu saja perayaan yang sifatnya seremonial seperti upacara, lomba dan lain-lain
boleh dilakukan. Namun hal tersebut harus pula dibarengi dengan hal yang sifatnya substantif," ujar Gufron.
Gufron mengatakan, Imparsial turut mengucapkan selamat hari Bhayangkara kepada Polri, sekaligus mengapresiasi kepada setiap anggota Polri yang selama ini telah menjalankan tupoksinya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat di bidang penegakan hukum.
"Kami berharap di usia yang tidak lagi muda ini, Polri tentunya terus memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya sebagai garda terdepan penegakan hukum di Indonesia dengan selalu mengedepankan akuntabilitas, transparansi, serta menjunjung tinggi prinsip dan nilai hak asasi manusia," ucap Gufron.
Polri menggelar kegiatan Hoegeng Award dalam rangkaian peringatan HUT ke-76.
Nama penghargaan itu diambil dari mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Dia dikenal sebagai polisi yang sederhana dan menolak praktik korup hingga akhir masa tugasnya.
Ada 3 anggota Polri yang mendapat penghargaan itu. Mereka adalah Aipda Rohimah, Brigjen Eko Rudi Sudarto, dan Irjen Akhmad Wiyagus.
Aipda Rohimah dianugerahi Hoegeng Award 2022 untuk kategori Polisi Berdedikasi. Dia merupakan Polwan yang menjabat Kanit Binmas Polsek Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Perempuan yang akrab disapa dengan nama Mpok Imeh itu terpilih mendapat penghargaan karena dekat dengan masyarakat dan sering membantu kaum duafa kurang beruntung. Dia menggulirkan program Geserin atau Gerakan Seribu Koin.
Sedangkan Brigjen Eko Rudi Sudarto yang menjabat sebagai Wakapolda Papua mendapat penghargaan kategori Polisi Inovatif.
Eko dinilai ikut memberdayakan masyarakat Papua dengan memberikan pelatihan ternak babi, di tengah situasi konflik dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Walaupun dia seorang Muslim, hal itu tidak menghalanginya memberi sumbangsih bagi masyarakat supaya mempunyai kemampuan buat menghasilkan bahan pangan dan pemasukan.
Sedangkan Irjen Akhmad Wiyagus yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Lampung merupakan mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Sosoknya dikenal bawahan dan koleganya sebagai sosok polisi yang antisuap dan tidak bisa didikte.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/03/17100081/polri-diminta-gunakan-momentum-hari-bhayangkara-untuk-evaluasi