Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai duet itu cukup efektif untuk merebut suara konstituen.
“Akan memiliki opportunity politik yang lebih tinggi jika ada sosok lain yang diajukan PKB mendampingi Prabowo, seperti Khofifah misalnya,” tutur Ari pada Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).
Sebab, lanjut Ari, masyarakat punya respon positif atas kinerja keduanya sebagai pejabat publik.
“Prabowo yang moncer di survei, korelasinya adalah dengan posisinya sebagai Menteri Pertahanan. Di mata publik, kinerja Prabowo bagus, dan berhasil membawa kemajuan di sektor pertahanan,” kata dia.
“Demikian juga Khofifah, posisinya sebagai Gubernur Jawa Timur membawa implikasi kinerjanya disambut positif oleh publik,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ari tak melihat respon positif itu dimiliki oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
“Posisi Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR dan ketua umum partai kurang berhasil dikapitalisasi pada faktor elektoral, walau berdampak pada faktor popularitas,” imbuhnya.
Diketahui berdasarkan video yang diterima Kompas.com dari Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Kamis (30/6/2022), kedua partai politik (parpol) itu sepakat membentuk koalisi.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan partainya dan PKB telah memiliki kesamaan persepsi dan cara pandang.
Ia menyebut pihaknya merasa mendapatkan tambahan semangat setelah membangun kerja sama dengan PKB.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menuturkan, nama koalisi itu adalah Silaturahmi Indonesia Raya.
Ia menegaskan tujuan pembentukan koalisi adalah memenangkan Pemilu 2024.
https://nasional.kompas.com/read/2022/07/02/16332301/jika-ingin-rebut-suara-koalisi-gerindra-pkb-disarankan-usung-prabowo