Salin Artikel

Klarifikasi Jumlah Buruh Meninggal di Malaysia, Kemenlu: Jumlahnya 15 Orang, Ada Diskrepansi Data

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengklarifikasi informasi yang menyebutkan ratusa buruh migran asal Indonesia yang meninggal dunia di Depot Tahanan Imigresen (DTI) Sabah, Malaysia.

Menurut dia, adanya laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang menyebut terdapat sekitar 149 buruh migran sepanjang tahun 2020-2021 di 5 pusat tahanan imigrasi wilayah Sabah, tidak sesuai dengan data yang ada.

"Jumlah WNI yang meninggal karena berbagai hal di tempat detensi dari tahun 2021-2022 ini 15 orang. Dengan demikian ada diskrepansi (ketidaksesuaian) data," kata Teuku Faizasyah dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Dia menuturkan, data tersebut didapat saat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan kroscek dan meminta klarifikasi melalui perwakilan RI di Kota Kinabalu dan Tawau dengan Pengarah Imigresen Wilayah Sabah dan Jabatan Kesihatan Negeri Sabah (JKNS) Malaysia.

Lewat pertemuan itu, Kemenlu mendapat konfirmasi atas informasi yang beredar serta jumlah buruh migran yang tewas akibat beberapa hal.

"Memang kalau dari sisi jumlah ada data awal yang disebutkan oleh KBMB. Kurang lebihnya ada data yang kita minta klarifikasi kembali," ucap Faiza.

Kendati demikian dia menekankan, fenomena meninggalnya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi buruh migran di luar negeri tetap menjadi perhatian serius pemerintah.

Oleh karena itu dalam pertemuan, Indonesia meminta Malaysia melakukan penanganan dan perlakuan yang lebih baik terhadap buruh migran RI, utamanya soal kesejahteraan dan kesehatan.

"Pemerintah dalam pertemuan tersebut juga menggarisbawahi harapan lebih baik lagi dalam penanganan WNI kita yang ada di tempat-tempat karena berbagai permasalahan," sebutnya.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, berencana datang dari Kuala Lumpur ke Sabah untuk melakukan pendalaman terkait meninggalnya para buruh migran.

Selain mendalami, duta besar juga dijadwalkan membahas peristiwa ini dengan pihak-pihak terkait di Malaysia.

"Mudah-mudahan setelah pertemuan tersebut kita bisa mendapatkan konfirmasi berita yang lebih komprehensif lagi dari perwakilan kita di Malaysia. Namun pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius atas permasalahan ini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, 149 buruh migran asal Indonesia, disebut meninggal di dalam pusat tahanan imigrasi Sabah, Malaysia yang diduga diperlakukan tidak manusiawi dan dugaan kekerasan.

Menurut anggota Koalisi Buruh Migran Berdaulat, KBMB Abu Mufakhir, WNI yang ditangkap karena melanggar aturan imigrasi itu diduga hidup dalam kondisi tidak layak dan tak punya akses ke kesehatan.

Tim pencari fakta dari KBMB, menemukan selama 2021 hingga juni 2022, 149 WNI tewas di sejumlah WNI di Sabah, Malaysia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/01/09565171/klarifikasi-jumlah-buruh-meninggal-di-malaysia-kemenlu-jumlahnya-15-orang

Terkini Lainnya

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Gelar Peninjauan di Pelabuhan Panjang dan Bakauheni, Jasa Raharja Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung

Nasional
Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Urgensi Politik Gagasan pada Pilkada 2024

Nasional
Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Bersama Menko PMK dan Menhub, Dirut Jasa Raharja Lepas Arus Balik “One Way” Tol Kalikangkung

Nasional
Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja  Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Semua Korban Kecelakaan di Km 58 Tol Japek Teridentifikasi, Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris

Nasional
Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Jadi Tersangka, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Diduga Dapat Jatah Potongan Insentif ASN

Nasional
Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Bawaslu Buka Kans Evaluasi Panwas yang Tak Becus Jelang Pilkada

Nasional
Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Rahmat Bagja Sebut Bawaslu Kemungkinan Pindah Terakhir ke IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke